Penurunan AUD berlanjut meski peluang kenaikan suku bunga Reserve Bank of Australia (RBA) makin jelas menjelang Februari. Angka inflasi konsumen Desember melonjak menjadi 4,7% dari 4,5% pada November, menandakan tekanan harga yang tinggi dan potensi kebijakan moneter yang lebih hawkish.
Di sisi lain, dolar AS menguat karena pasar menilai pemangkasan suku bunga Federal Reserve (Fed) akan datang lebih lambat atau tidak sama sekali. Indeks dolar (DXY) berada sekitar 98,40 ketika laporan ini diturunkan.
Pasar memprediksi RBA akan mengetatkan kebijakan lebih cepat dari yang diperkirakan sebelumnya; swap menempatkan peluang kenaikan di Februari sekitar 28% dan sekitar 41% untuk Maret, dengan pergerakan menuju Agustus lebih terbantut.
Secara teknikal, AUD/USD diperdagangkan di bawah zona 0,6600 dan berada di bawah tren saluran naik; hal ini menunjukkan bias bearish jangka pendek yang cenderung berlanjut.
Level support utama berada di sekitar 0,6500, diikuti level 0,6414 yang menjadi sisi rendah enam bulan pada Agustus.
Di sisi resistance, EMA sembilan hari di 0,6619 menjadi level yang akan ditembus untuk perbaikan, dengan target berikutnya di 0,6685, 0,6707, dan 0,6760 jika momentum bullish muncul.
Data makro AS dan China memberi tilt berbeda terhadap AUD. Laporan pekerjaan AS November menunjukkan kenaikan gaji sekitar 64 ribu pekerja, meski angka Oktober direvisi turun, dan tingkat pengangguran naik menjadi 4,6%, menunjukkan pasar tenaga kerja yang perlahan mendingin.
Di Cina, penjualan ritel November naik 1,3% YoY sementara produksi industri 4,8% YoY; investasi aset tetap juga turun 2,6% YTD, memberikan gambaran pertumbuhan yang melambat namun beragam antar sektor.
Investor tetap mempertimbangkan dua pemangkasan Fed pada tahun depan; futures FedWatch memperkirakan peluang menahan suku bunga sekitar 74,4% pada pertemuan berikutnya di Januari, meskipun ekspektasi pemangkasan masih hidup. Sinyal trading: jual AUDUSD dengan open 0.6595, tp 0.6530, sl 0.6635.