Harga Emas Tertekan di Sesi Asia Menanti CPI AS dan Petunjuk Pemangkasan Suku Bunga Fed

Harga emas berbalik turun di sesi Asia karena aksi ambil untung dan dolar AS menguat. Faktor-faktor permintaan aset aman tetap relevan karena kekhawatiran geopolitik serta spekulasi terkait pemangkasan suku bunga Fed, sementara para pelaku pasar menantikan rilis CPI AS yang dijadwalkan Kamis.

Pergerakan dolar AS yang lebih kuat menambah tekanan terhadap logam berimbal hasil. Meski demikian, potensi penurunan harga emas bisa terbatas karena data pekerjaan AS terakhir menambah ekspektasi pemangkasan lebih lanjut, menjaga prospek biaya peluang memegang emas tetap rendah.

Ketegangan geopolitik meningkat setelah Venezuela mengerahkan angkatan laut untuk mengawal kapal minyak, menambah risiko konfrontasi dan mendorong permintaan emas sebagai aset lindung nilai tradisional.

Analisis Teknis dan Jalur Harga

Dalam pembukaan sesi Asia, XAUUSD terlihat melemah di bawah level sekitar 4.350 dolar, tetapi bias teknisnya tetap positif jangka panjang. Struktur jangka menengah menunjukkan harga bertahan di atas EMA 100-hari, menandakan kekuatan dasar yang dapat menopang kenaikan lebih lanjut.

Kondisi breakout di atas batas atas Bollinger Band sekitar 4.352 dolar dapat membuka jalan menuju 4.381 dolar—dan secara bertahap ke level 4.400 dolar secara psikologis. Momentum yang didorong RSI di atas garis tengah menambah probabilitas penguatan lebih lanjut jika penguatan harga berlanjut.

Sebaliknya, jika harga turun menembus kunci support 4.300 dan menutup di bawahnya, potensi penurunan bisa berlanjut menuju 4.271, dengan EMA 100-hari di sekitar 4.233 sebagai penahan lebih lanjut bagi pelemahan.

Apa yang Perlu Diperhatikan Investor

Para pedagang menantikan laporan inflasi CPI Amerika Serikat untuk November, dengan ekspektasi CPI YoY sekitar 3,1% dan CPI inti sekitar 3,0% YoY, serta data klaim awal tunjangan pengangguran yang juga dirilis hari ini. Data ini dapat mengubah perkiraan jalur suku bunga dan arah dolar secara signifikan.

Faktor kebijakan juga tetap dinamis. Gubernur Fed Christopher Waller menyerukan pemangkasan lebih lanjut untuk mengembalikan kebijakan ke posisi netral, meski menekankan kehati-hatian karena inflasi masih tinggi. Sementara Raphael Bostic menilai tidak ada alasan untuk memotong tahun depan tanpa penurunan inflasi yang jelas.

Harga pada pasar berjangka menunjukkan probabilitas pemotongan dana federal sekitar 31% bulan depan setelah rilis NFP, lebih tinggi dari sekitar 22% sebelumnya menurut estimasi LSEG. Secara teknis, bias emas masih menunjukkan peluang kenaikan asalkan harga tetap bertahan di atas EMA 100-hari dan momentum tetap terangkat.

Boost Your Business with Cutting-Edge Marketing Solutions Today

Your ad here
Image