AUD/USD bergerak naik mendekati level 0.6710 saat sesi Eropa, terangkat oleh spekulasi bahwa RBA akan memperketat kebijakan tahun depan. Pasar tetap menjaga posisi di sekitar angka tersebut karena investor menilai pernyataan hawkish dari pejabat bank sentral Australia dan proyeksi inflasi yang lebih menurun. Dolar AS juga bergerak relatif datar, menahan arah pergerakan pasangan mata uang ini.
Ekspektasi bahwa RBA akan mengambil sikap kebijakan yang lebih tegas didorong oleh penurunan ekspektasi inflasi. Dalam keputusan kebijakan awal bulan ini, para pejabat menunjukkan kesiapan untuk melakukan pengetatan jika inflasi tidak mereda seperti yang diharapkan. Kondisi ini menambah dukungan bagi AUD untuk menguat, terutama jika data inflasi domestik menunjukkan kemajuan lebih lanjut.
Sebelum rapat kebijakan berikutnya pada bulan Februari, para investor menantikan rilis Indeks Harga Konsumen (IHK) November yang dijadwalkan keluar pada Januari. Selain itu, fokus pasar tetap pada arah dolar AS yang dipengaruhi rilis risalah FOMC dan pada bagaimana rencana perubahan kepemimpinan di The Fed dapat memengaruhi jalur kebijakan. Secara teknikal, level sekitar 0.6710 menjadi area kunci yang akan menguji keberlanjutan tren jika data berikutnya memenuhi ekspektasi.
The Fed memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin menjadi 3,50%-3,75% dan menegaskan bahwa hanya ada satu pemangkasan pada 2026. Kebijakan ini menandai pergeseran ke arah perlambatan ekonomi yang lebih hati-hati dibanding sebelumnya. Sementara itu, proyeksi untuk 2025 mengisyaratkan penurunan tiga kali, memperlihatkan jalur kebijakan AS yang berbeda dengan RBA.
Dolar AS diperdagangkan cenderung datar menjelang dirilisnya risalah FOMC, karena pelaku pasar menilai petunjuk mengenai arah kebijakan ke depan. Narasi hawkish tetap memberikan dukungan pada dolar jika data ekonomi terbaru menguat, namun sentimen juga bisa berubah sesuai informasi baru. Keadaan ini menjaga volatilitas pasar mata uang utama tetap tinggi.
Ada sorotan terhadap kandidat pengganti Jerome Powell, karena peralihan kepemimpinan dapat memicu perubahan arah kebijakan moneter. Presiden AS mengatakan bahwa ia akan mengumumkan kandidatnya pada Januari, yang berpotensi memicu volatilitas di pasar valuta asing menjelang pengumuman tersebut. Investor perlu mencermati bagaimana dinamika kebijakan AS dan ekspektasi pasar mempengaruhi pasangan AUDUSD.
Pasar akan fokus pada data CPI November sebagai indikator utama arah kebijakan dua bank sentral. Jika inflasi AS melunak lebih dari ekspektasi, The Fed bisa menunda langkah pengetatan lebih lanjut sementara RBA tetap waspada terhadap laju inflasi domestik. Data tersebut juga akan membentuk pandangan investor terhadap potensi pergerakan AUDUSD.
Skenario utama tetap mencerminkan permintaan terhadap AUD karena profil risiko yang lebih tinggi dan kerangka kebijakan Australia yang tegas. Meski begitu, angka CPI yang lebih tinggi dari proyeksi bisa mendorong penguatan dolar AS dan menambah beban pada pasangan AUDUSD. Investor perlu memantau perubahan ekspektasi suku bunga di kedua negara.
Analisis risiko menekankan pentingnya manajemen eksposur ketika volatilitas pair meningkat. Investor disarankan mempertahankan ukuran posisi yang wajar dan mengatur batas kerugian sesuai toleransi masing-masing. Dengan demikian, keputusan trading seharusnya didasarkan pada konfirmasi data ekonomi serta arah aliansi kebijakan.