Pagi ini, pembacaan PMI gabungan Jepang menunjukkan pelambatan dibanding bulan sebelumnya meski tetap berada di wilayah ekspansif dengan angka 51,5.
Survei Tankan kemarin mengisyaratkan peningkatan optimisme bisnis, dengan skor saldo naik menjadi 17 poin, tertinggi sejak era 2018.
Secara kontekstual, tren disinflasi terlihat lewat penurunan harga output dalam beberapa kuartal terakhir; inflasi sekitar 2% tetap terpantau meski harga makanan masih lebih tinggi.
Analisis pasar menunjukkan BoJ berpotensi menaikkan suku bunga pada pertemuan akhir pekan ini, meski pasar telah menghitung langkah tersebut.
Tankan mengingatkan adanya disinflasi di beberapa kuartal terakhir; penurunan harga output melambat, meskipun inflasi inti berada di sekitar 2% dan tetap menjadi konteks bagi kebijakan.
Kondisi ini memberi ruang bagi otoritas moneter untuk menimbang langkah selanjutnya, dengan risiko kebijakan yang tetap menjadi fokus jelang pengumuman.
Untuk pasangan USD/JPY, arah utama sangat bergantung pada nada yang disampaikan Gubernur BOJ, Kazuo Ueda, terkait prospek kenaikan suku bunga.
Penilaian pasar cenderung optimis namun berhati-hati; jika beliau menegaskan langkah hawkish, yen berpotensi menguat dan menekan USD/JPY.
Walau pasar telah memperhitungkan sebagian besar ekspektasi kebijakan, respons terhadap data akhir pekan akan menjadi penentu arah jangka pendek pasangan ini.