Dolar AS Didukung Data Makro Lebih Kuat, Yen Menguat Karena Isyarat Intervensi BoJ pada USDJPY

Analisis Pergerakan USDJPY: Dolar Didukung Data AS, Yen Menguat Karena Intervensi Potensial BoJ

Dukungan Ekonomi AS vs Kekuatan Yen

Dolar AS mendapat dorongan dari serangkaian data makroekonomi yang lebih kuat dari ekspektasi. Pertumbuhan ekonomi kuartal ketiga dilaporkan sebesar 4,3% secara tahunan, jauh melampaui estimasi 3,3% dan ekspektasi pasar sekitar 3,8%. Selain itu, komponen inflasi dalam laporan itu juga mengejutkan ke arah positif, dengan Indeks Harga PDB naik 3,7% dan Belanja Konsumsi Pribadi Inti meningkat 2,9%, menandakan tekanan harga yang tetap ada meski aktivitas ekonomi tumbuh meningkat.

Mata uang AS juga didukung oleh dinamika tenaga kerja yang sehat; laporan ADP menunjukan pertumbuhan pekerjaan pada sektor swasta yang masih solid, menambah keyakinan terhadap pasar tenaga kerja yang ketat. Pada saat yang sama, produksi industri sedikit menurun 0,1% MoM pada Oktober, meleset dari ekspektasi tetapi tidak cukup menggoyahkan pandangan prospek ekonomi secara luas.

Di sisi lain, USD/JPY turun sekitar 0,4% menjadi sekitar 156,40 karena yen menguat. Reaksi ini dipicu spekulasi bahwa otoritas Jepang bisa melakukan intervensi jika pergerakan terlalu cepat melemah, meskipun dukungan fundamental AS tetap bertahan. Perkembangan tersebut menandai bahwa pasangan berada di tengah dinamika antara ketahanan AS dan respons kebijakan Jepang yang sedang dibentuk.

Kebijakan BoJ dan Prospek USDJPY

BoJ mengubah tonenya setelah menaikkan suku bunga kebijakan sebesar 25 basis poin menjadi 0,75%. Namun, bank sentral itu tetap berhati-hati dan tidak memberikan petunjuk jelas mengenai langkah kenaikan berikutnya. Mantan anggota dewan BoJ, Makoto Sakurai, memperkirakan kemungkinan kenaikan berikutnya sekitar pertengahan tahun depan, meskipun pengetatan lanjutan diperkirakan semakin menantang.

Dalam konteks itu, pergerakan USDJPY tetap tergantung pada dua sisi: fondamen AS yang kuat dan daya tarik Yen yang didorong ekspektasi intervensi serta kehati-hatian BoJ. Pernyataan Menteri Keuangan Jepang yang menyatakan pemerintah punya kebebasan penuh untuk bertindak jika diperlukan juga menambah tekanan pada posisi pendek JPY, meski dampaknya bisa bersifat sementara tanpa dukungan data fundamental lanjutan.

Bagi trader, level harga sekitar 156,40 menjadi fokus utama karena dinamika ini memicu volatilitas yang signifikan. Ketidakpastian kebijakan serta risiko intervensi membuat rekomendasi manajemen risiko lebih penting daripada mengambil arah yang pasti, dengan radar utama pada bagaimana data AS dan kebijakan saat ini membentuk arah pasangan pada perdagangan sesi berikutnya.

Boost Your Business with Cutting-Edge Marketing Solutions Today

Your ad here
Image