Kondisi dolar AS menunjukkan dinamika positif seiring pelaku pasar menantikan keputusan Federal Open Market Committee (FOMC) terakhir tahun ini. Data kerja AS yang kuat, seperti laporan ADP dan pembacaan JOLTS, menambah optimisme dan mendukung perbaikan imbal hasil obligasi pemerintah.
Indikator teknikal memperkuat suasana tersebut, dengan dolar mendekati level tinggi lima hari sekitar 99.30 pada indeks dolar, sambil mendekati rata-rata pergerakan 200 hari yang kritis. Pergerakan ini mencerminkan dominasi faktor fundamental terhadap risiko pasar menjelang keputusan bank sentral AS.
Pasar juga akan menimbang rilis data terkait sebelum FOMC termasuk aplikasi hipotek MBA, Employment Cost Index, dan laporan mingguan EIA mengenai stok minyak mentah, karena data tersebut dapat menggugah ekspektasi kebijakan dan volatilitas harga aset berisiko.
EURUSD kembali tertekan, turun untuk hari keempat berturut-turut dan berhadapan dengan dukungan di sekitar level 1.16. Tekanan teknikal muncul karena harga mendekati SMA 55 hari meski tidak ada rilis data domestik sebagai pendorong utama.
Sementara itu GBPUSD turun di bawah 1.33 meskipun beberapa pejabat BoE mengeluarkan pandangan hawkish, menunjukkan pasar lebih fokus pada dinamika dolar AS dan prospek kebijakan moneter global daripada berita ekonomi lokal.
USDJPY menunjukkan kenaikan yang kuat, mencapai hampir 157.00 dan memperpanjang tren naik tiga hari berturut-turut. Pasar menunggu keluaran indeks Tankan dan data Harga Produsen yang dapat menentukan arah yen dan imbal hasil global.
AUDUSD memudar aksi harga bearish Senin dan melanjutkan tren naik jauh di atas 0.6600, didorong oleh nada berhati-hati dari bank sentral Australia yang menjaga jalur kebijakan yang mendukung pelemahan volatilitas.
Laporan pekerjaan Australia yang dijadwalkan pada 11 Desember menjadi fokus pelaku pasar karena hasilnya dapat mengubah nada kebijakan dan membentuk arah risiko pada aset terkait.
Sementara itu, dinamika minyak mentah, emas, dan logam mulia lainnya tetap berada dalam sorotan menjelang pertemuan FOMC, dengan volatilitas yang lebih tinggi akibat faktor geopolitik dan ekspektasi kebijakan moneter global.