Indeks dolar (DXY) turun ke bawah level 99, menandai pelemahan dolar terhadap sejumlah mata uang utama.
Mata uang beta seperti GBP, NOK, AUD, dan NZD menjadi penerima manfaat utama dari dolar yang lebih lemah.
Analis MUFG Lee Hardman menilai penurunan ini didorong oleh pelemahan permintaan tenaga kerja dan tekanan inflasi pada sektor jasa yang mulai mereda.
Survei ADP November menunjukkan payrolls swasta menyusut 32 ribu, setelah Oktober diproyeksikan naik 47 ribu.
Data ini menambah kisaran sinyal bahwa permintaan tenaga kerja tetap lemah menjelang akhir tahun, sehingga meningkatkan peluang pelonggaran kebijakan di masa mendatang.
Rilis payrolls nonfarm untuk November dijadwalkan setelah pertemuan FOMC pada 16 Desember, membuat pelaku pasar menilai indikator kesehatan pasar tenaga kerja secara alternatif.
Rilis survei layanan ISM November menunjukkan harga yang dibayar turun tajam 4,6 poin menjadi 65,4, terendah sejak April 2025.
Penurunan ini mengurangi tekanan inflasi input di sektor jasa dan memperkuat ekspektasi bahwa inflasi jasa bisa berada pada jalur yang lebih rendah.
Dengan dinamika tersebut, pasar akan memantau kebijakan moneter FOMC yang cenderung lebih lunak, sehingga volatilitas mata uang tetap tinggi menjelang putusan pekan depan.