Dolar Melemah, Pasar Menanti Keputusan Fed dan Data Ekonomi Global

Dolar AS melemah terhadap mata uang utama pada Senin trading, dengan Indeks Dolar (DXY) berada di zona negatif di bawah level 99,0 setelah dua minggu berturut-turut mengalami penurunan. Penurunan dolar mencerminkan tekanan yang lebih besar pada prospek kebijakan moneter AS yang lebih dovish serta ekspektasi para pelaku pasar terhadap langkah-langkah selanjutnya The Fed.

Di wilayah Eropa, kalender ekonomi menyoroti dirilisnya Data Keyakinan Investor Sentix untuk Desember pada akhir sesi, yang menambah dinamika pada sentimen risiko global. Investor memantau bagaimana sentimen investor berubah terhadap prospek pasar keuangan menjelang akhir tahun.

Ekspektasi terhadap pelonggaran kebijakan The Fed telah membebani DXY sejak awal Desember, menempatkan dolar dalam posisi lebih lemah relatif terhadap mitra utama. Pembicaraan mengenai keputusan suku bunga dan rilis Ringkasan Proyeksi Ekonomi (SEP) yang direvisi pada pertengahan minggu menambah tingkat ketidakpastian dan volatilitas yang lebih besar di pasar valas.

Segment 2: Kebijakan Fed, Data Tenaga Kerja, dan Kondisi Pasar

Rabu mendatang, The Fed dijadwalkan mengumumkan keputusan suku bunga serta merilis SEP revisi, sebuah momen penting yang berpotensi mengubah arah likuiditas dolar menjelang musim liburan. Para analis menilai sinyal kebijakan jangka pendek bank sentral Amerika terhadap jalur suku bunga dan ekspektasi kenaikan/penurunan imbal hasil di pasar obligasi.

Sementara itu, pasar tenaga kerja AS akan menerima pembaruan melalui data JOLTS untuk bulan Oktober yang dirilis pada Selasa, memberikan gambaran lebih lanjut mengenai dinamika permintaan tenaga kerja dan tekanan upah. Data ini diharapkan memberi konteks terhadap prospek emperical The Fed dan keputusan kebijakannya.

Di sisi indeks saham berjangka AS, sentimen relatif moderat menguat pada sesi Asia, menambah nuansa positif terhadap risiko, meskipun para pelaku pasar tetap memperhatikan sinyal dari kebijakan moneter global dan data ekonomi regional yang saling terkait.

Segment 3: Pergerakan Emas, Mata Uang Utama, dan Fokus Ekspor Tiongkok

Emas berhasil bertahan di atas level kritis sekitar $4.200 per troy ons meski arah pergerakannya belum jelas, menunjukkan bahwa para pelaku pasar mencari perlindungan nilai saat volatilitas tetap tinggi. Pergerakan XAUUSD masih dipengaruhi oleh pergeseran preferensi risiko dan ekspektasi terkait kebijakan The Fed.

Pada pembukaan sesi Asia, XAU/USD sedikit meningkat dan diperdagangkan di atas $4.210 per troy ons, melanjutkan tren stabil di tengah momentum pasar global yang tetap dinamis. Investor menimbang faktor teknikal dan fundamental yang mempengaruhi permintaan emas sebagai aset safe-haven maupun diversifikasi portofolio.

Dalam konteks ekonomi Tiongkok, data November menunjukkan ekspor naik 5,9% secara tahunan dan impor naik 1,9%, menghasilkan neraca perdagangan sebesar CNY792,57 miliar, lebih lebar dari Oktober. Dinamika perdagangan Tiongkok berperan penting dalam suasana risiko global dan arah perdagangan komoditas serta mata uang terkait.

Boost Your Business with Cutting-Edge Marketing Solutions Today

Your ad here
Image