Dolar Stabil Dekat Tertinggi Seiring IHK November dan Nada Dovish Fed Waller

Dolar AS bergerak stabil mendekati level tertinggi kemarin, tercatat hampir tidak tergoyahkan meskipun pasar menimbang pernyataan para pejabat The Fed. Gubernur The Fed Waller mempertahankan nada dovish sambil menegaskan bahwa suku bunga dana uang masih berada di atas level netral, menahan dorongan agresif untuk pelonggaran segera. Pelaku pasar tetap mengawasi sinyal bahwa pelonggaran bisa datang jika inflasi menunjukkan kemajuan lebih lanjut atau tekanan harga mereda dalam beberapa bulan ke depan.

Analisis menunjukkan bahwa kebijakan moneter terus menjadi beban bagi USD karena pelaku pasar menyikapi kombinasi antara tingkat suku bunga tinggi dan peluang pelonggaran di masa depan. Sinyal dari Waller berbeda dengan arah kebijakan beberapa bank sentral lain yang tampaknya mendekati netral atau memulai pelonggaran lebih lanjut. Ketidakpastian global menambah nuansa bahwa dolar bisa menghadapi variasi sesuai data ekonomi dan kebijakan bank sentral lainnya.

Di perdagangan harian, dolar relatif kuat namun tetap berada di dekat puncaknya, sementara imbal hasil Treasury sedikit menurun pada sebagian besar kurva. Pergerakan imbal hasil yang moderat mendukung stabilitas dolar, meskipun pasar FX udah memperhitungkan potensi pelonggaran jika inflasi tetap sekitar 3% y/y. Secara umum, pola ini menegaskan bahwa dolar tetap berada dalam tekanan kebijakan moneter yang berbeda dari negara lain.

IHK November dan Imbal Hasil

IHK bulan November menjadi fokus karena inflasi umum dan inti diperkirakan tetap berada di sekitar 3% y/y. Angka tersebut menandakan kemajuan yang terhenti menuju target 2% The Fed, sehingga ruang untuk pelonggaran masih terbatas tetapi tetap ada jika data berikutnya menunjukkan perbaikan. Pasar menimbang bahwa risiko kenaikan harga tidak muncul secara signifikan pada periode ini, sehingga The Fed bisa mempertimbangkan pelonggaran ringan di masa mendatang.

Namun, dinamika ini tidak otomatis memicu gelombang pelonggaran besar mengingat beberapa faktor harga masih membandel dan belum menunjukkan tekanan mendesak untuk perubahan kebijakan. Risiko stabilitas harga tidak menimbulkan kejutan besar sehingga sebagian dari pasar menyimpulkan The Fed memiliki cukup ruang untuk menilai arah kebijakan tanpa menekan dolar secara ekstrem. Imbal hasil ISM juga memperlihatkan tekanan inflasi moderat yang menambah konteks bagi evaluasi kebijakan.

Indikator harga yang dibayar ISM menggambarkan tekanan inflasi yang moderat dalam sektor manufaktur, memberi sinyal bahwa beban bagi dolar berasal dari kebijakan moneter yang relatif ketat. Karena itu, para pelaku pasar memantau data input selanjutnya untuk mengonfirmasi apakah momentum inflasi akan melunak atau tetap stabil. Perkembangan ini menjadi penentu utama bagi arah USD terhadap data ekonomi bulan berikutnya.

Risiko Pasar Global dan Peluang

Di tengah rilis data utama, risiko kebijakan yang berbeda antar bank sentral menambah volatilitas pada pasar global. Meskipun USD tetap kuat secara relatif, ekosistem pasar menunjuk pada peluang bagi mata uang lain jika kebijakan pelonggaran global melaju lebih cepat. Investor juga menimbang dinamika imbal hasil dan likuiditas yang bisa mengubah arah aliran modal antar aset berisiko dan saat ini menjaga volatilitas tetap relatif rendah.

Indikator risiko termasuk pergeseran policy rate dan ketegangan perdagangan turut memengaruhi sentimen investor. Keterbatasan ruang untuk pelonggaran segera di Amerika bisa menekan dolar jika negara lain mulai menurunkan suku bunga. Namun, perkembangan ini bergantung pada bagaimana inflasi, pertumbuhan, dan stabilitas keuangan saling mempengaruhi satu sama lain di kuartal berikutnya.

Secara umum, pasar global tetap menimbang peluang pelonggaran terhadap tekanan inflasi. Terjauh, peta risiko mencakup dinamika daya beli, volatilitas pasar obligasi, serta korelasi antara imbal hasil dan permintaan aset safe-haven. Pembacaan data selanjutnya akan menjadi penentu utama arah dolar terhadap pasangan utama seperti EURUSD atau DXY.