Dolar Tertekan, EURUSD Menguat dan Emas Menjadi Titik Fokus Global Menjelang BoE dan BoJ

Indeks Dolar AS (DXY) jatuh di bawah 98,00 pada hari Selasa, menandai level terendah sejak pertengahan Oktober. Tekanan datang setelah rilis laporan tenaga kerja AS yang tertunda menunjukkan pelemahan signifikan di pasar kerja, sehingga fokus investor bergeser dari data ekonomi Eropa yang relatif lemah.

EUR/USD bergerak di sekitar 1.1750 meskipun Jerman melaporkan kontraksi sektor manufaktur; angka tersebut mengindikasikan tekanan pada sektor terkait. Namun penyempitan selisih imbal hasil antara Federal Reserve dan Bank Sentral Eropa mendukung euro meski dinamika data masih rapuh.

Fokus pasar mengalihkan perhatian ke rilis Indeks Harga Konsumen Inggris pada hari Rabu dengan ekspektasi nol persen bulanan dan 3,5 persen tahunan untuk November, sementara BoE dijadwalkan mengumumkan keputusan kebijakan pada hari Kamis.

Arah Pasar Utama dan Tantangan Kebijakan

USD/JPY menembus level bawah 155,00 dan berada sekitar 154,65, mencerminkan tekanan terhadap yen dalam konteks prospek kebijakan BoJ yang tetap dinamis. Banyak analis menganggap BoJ berpeluang menaikkan suku bunga menjadi 0,75 persen pada hari Jumat untuk menjaga mata uang dari tekanan inflasi yang berkelanjutan.

AUD/USD berjuang memanfaatkan aksi jual dolar yang luas, diperdagangkan dekat 0,6630 akibat data perdagangan mitra utama Australia yang mengecewakan, sehingga sentimen risiko cenderung melemah.

Di sisi lain, data China menunjukkan aktivitas yang melambat dengan penjualan ritel November turun 1,3 persen secara tahunan dan produksi industri 4,8 persen; meski demikian emas sempat turun mendekati 4.270 sebelum memantul, menjaga sekitar level 4.300 karena fleksibilitas risiko global.

Emas dan Prospek Komoditas di Tengah Ketidakpastian

Emas sempat turun mendekati sekitar 4.270 di awal sesi Asia sebelum pulih, karena kombinasi data tenaga kerja AS yang mendingin dan inflasi yang tetap menjadi risiko utama bagi prospek untuk pergerakan bullish jangka pendek.

Keterangan aset safe-haven dan kebijakan moneter yang berbeda antara negara maju menambah volatilitas emas dan komoditas utama, dengan investor menimbang dinamika suku bunga, imbal hasil, dan likuiditas global.

Para pelaku pasar terus memantau keputusan BoE dan BoJ serta perkembangan data ekonomi global karena faktor-faktor ini berpotensi memicu pergeseran besar pada arah dolar, euro, yen, dan permintaan logam mulia di minggu-minggu mendatang.

Boost Your Business with Cutting-Edge Marketing Solutions Today

Your ad here
Image