Emas sempat menembus sekitar $4.335 setelah dirilisnya laporan pekerjaan AS, namun berbalik saat pelaku pasar mengevaluasi peluang pelonggaran kebijakan Federal Reserve. Pergerakan ini mencerminkan dinamika antara sinyal pelonggaran dan kekuatan data tenaga kerja yang muncul sesudahnya.
Data menunjukkan adanya peningkatan pengangguran, meskipun perekrutan tetap kuat dan belanja ritel terkesan tahan banting. Kondisi ini memupus harapan pelonggaran kebijakan yang lebih agresif dan mendorong imbal hasil serta dolar bergerak berlawanan arah, memberi emas peluang untuk memantapkan posisi sebagai lindung nilai meskipun volatilitas tetap tinggi.
Secara teknis, XAU/USD berada di sekitar $4.296. Tren kenaikan tetap relevan jika harga bertahan di atas $4.300. RSI menunjukkan momentum bullish yang stabil meski mendekati area jenuh beli. Kenaikan berlanjut jika breakout di atas $4.353, menuju ATH di sekitar $4.381, dan berpotensi mencapai area $4.500. Sebaliknya, penurunan di bawah $4.300 bisa menimbang ke support di $4.285, lalu $4.250 dan $4.200.
Ketidakpastian geopolitik tetap ada meski pembicaraan damai Rusia–Ukraina terhenti sementara. Ketegangan ini secara umum membatasi permintaan aset aman, meskipun perkembangan tertentu dapat menopang fluktuasi harga emas.
Secara makro, data pekerjaan AS yang campuran menambah tanda tanya atas laju pelonggaran Fed. Pasar juga mencermati angka inflasi dan klaim tunjangan pengangguran awal serta rilis indeks harga PCE yang akan datang, karena prospek kebijakan akan banyak bergantung pada kabar inflasi dan pertumbuhan.
Dalam kerangka teknikal, jika harga mempertahankan level di atas $4.300, peluang breakout menuju ATH sekitar $4.381 dan berpotensi melangkah ke area sekitar $4.500 muncul. Namun jika tekanan turun kuat, support terdekat di sekitar $4.285, diikuti $4.250 dan $4.200 membantu membatasi penurunan. Sinyal trading yang dihasilkan adalah buy dengan open di $4.296, stop di $4.200, dan target sekitar $4.500, dengan rasio risiko/imbalan lebih dari 1:1,5.