Ekspor Minyak Mentah Rusia Naik Melalui Laut Meski Permintaan Menurun; Penyimpanan Tanker Meningkat

Ekspor minyak mentah Rusia lewat jalur laut mencapai 4,24 juta barel per hari (b/d) pada pekan terakhir, tertinggi sejak awal 2022 menurut data Bloomberg. Kendati lonjakan tersebut, sebagian aliran pengiriman tampak tidak tersuplai pembeli dan banyak produksi tampak menumpuk di kapal tanker, mengisyaratkan ketidakpastian permintaan global.

Dalam dua minggu terakhir, volume pengiriman meningkat sekitar 1 juta b/d. Rata-rata 4 minggu yang kurang volatil juga berbalik naik, mencapai sekitar 3,68 juta b/d—tingkat tertinggi sejak akhir Oktober, menurut analisis Commerzbank, dengan analis Carsten Fritsch menilai dinamika ini mendemonstrasikan volatilitas berkurang meski total volume relatif tinggi.

Walau angka ekspor naik, para analis menekankan bahwa sebagian besar pengiriman kemungkinan masih dalam perjalanan tanpa pembeli, sehingga persediaan di kapal tanker ikut meningkat. IEA mencatat kenaikan persediaan tanker sekitar 213 juta barel sejak akhir Agustus, sejalan dengan peningkatan sekitar 2 juta b/d pada laju pengiriman.

Penyimpanan Tanker, Output Kilang, dan Prospek Pasokan

Di bulan November, total ekspor minyak Rusia turun secara keseluruhan karena gangguan di kilang mengurangi output produk olahan, sehingga ekspor minyak mentah melalui pipa dan laut turun menjadi sekitar 4,7 juta b/d, sementara ekspor produk minyak turun menjadi sekitar 2,1 juta b/d.

IEA juga melaporkan peningkatan persediaan tanker yang signifikan, dengan kenaikan sekitar 213 juta barel sejak akhir Agustus, yang mencerminkan arus pengiriman yang lebih besar namun belum tentu diserap oleh pasar.

Penurunan ekspor November menandai dinamika yang berbeda dari lonjakan belakangan. Secara spesifik, ekspor minyak mentah turun menjadi di bawah 7 juta b/d untuk pertama kalinya sejak awal 2022, sementara ekspor minyak mentah (termasuk rute pipa) berada di sekitar 4,7 juta b/d dan ekspor produk minyak turun ke 2,1 juta b/d, didorong oleh serangan drone Ukraina terhadap kilang-kilang Rusia yang mengurangi kapasitas produksi.