Harga emas global bertahan di atas level US$4.200 per ons, didorong oleh pelemahan dolar AS dan meningkatnya minat terhadap aset lindung nilai menjelang pengumuman kebijakan The Fed. Pergerakan ini mengindikasikan preferensi investor terhadap aset yang cenderung defensif dalam menghadapi ketidakpastian makro.
Secara domestik, logam kuning Antam terpantau menguat. Emas batangan ukuran 1 gram berada di Rp2.416.000, naik sekitar Rp13.000 dari hari sebelumnya; untuk ukuran lain, 5 gram dipatok di Rp11.855.000 dan 10 gram di Rp23.655.000. Angka-angka tersebut mencerminkan aliran permintaan yang tetap kuat di pasar domestik.
Sentimen defensif investor menguat seiring pasar menimbang arah kebijakan moneter global, di mana fokus utama ialah langkah The Fed dan bagaimana hal itu akan mempengaruhi biaya pinjaman serta arus modal. Pasar juga mencermati dinamika geopolitik yang dapat menambah volatilitas di sektor emas.
Tekanan terhadap dolar AS berkurang, membantu emas menguat secara relatif. Di samping itu, data ekonomi AS menunjukkan kombinasi kekuatan aktivitas dengan kemudahan tekanan inflasi, mendorong ekspektasi pelonggaran kebijakan The Fed pada masa mendatang.
Pasar menanti hasil rapat The Fed, dengan proyeksi pemotongan suku bunga sebesar 25 basis poin yang masih mendominasi ekspektasi investor. Sinyal kebijakan moneter menjadi katalis utama bagi pergerakan harga emas dalam beberapa sesi ke depan.
Selain itu, isu suksesi Ketua The Fed menambah lapisan ketidakpastian bagi arah kebijakan. Kandidat yang disebut-sebut, seperti Kevin Hassett, meningkatkan kebingungan mengenai respons kebijakan ke depan.
Dari sisi teknis, emas berada dalam fase konsolidasi sehat, masih berada di atas level 4.200 dan berkisar di kisaran 4.205-4.210. Kondisi ini menunjukkan pasar menimbang arah berikutnya dengan kehati-hatian.
Resistance terdekat untuk pergerakan selanjutnya berada pada rentang 4.235-4.265, sementara zona Fibonacci 38,2% di 4.162 dan rentang support 4.131-4.100 berfungsi sebagai batas bawah tren jangka menengah yang masih hidup.
Indikator Momentum, RSI sekitar area netral mendekati 50, mengindikasikan tekanan jual telah mereda namun belum cukup kuat untuk memicu langkah bullish yang baru. Sinyal beli akan terkonfirmasi jika harga menembus resistance tersebut, dengan target sekitar 4.235-4.265 dan stop loss di sekitar 4.190 untuk menjaga rasio risiko/imbalan minimal 1:1,5.