Emas terus bergerak sideways, didorong oleh ekspektasi dovish dari Federal Reserve yang membatasi pemulihan dolar AS dan menjaga logam mulia tetap kuat sebagai aset lindung risiko.
Pelaku pasar menunggu rilis Indeks Harga Pengeluaran Konsumen (PCE) bulan September untuk mendapatkan petunjuk arah, karena data inflasi menjadi kunci bagi kebijakan suku bunga di masa mendatang.
Harga XAU/USD berupaya merespons pemantulan dari area sekitar $4.175 dan tetap berada dalam kisaran sempit sepanjang sesi Asia, mencerminkan kehati-hatian menjelang rilis data penting tersebut.
Seiring ekspektasi penurunan biaya pinjaman lagi oleh bank sentral AS, permintaan terhadap logam kuning sebagai aset safe-haven tetap terjaga meski dolar mencoba mendapat titik balik.
Data pasar tenaga kerja AS yang relatif solid—termasuk laporan klaim pengangguran awal yang menurun dan proyeksi pemotongan pekerjaan Challenger—memiliki potensi untuk mempengaruhi jalur suku bunga, meski probabilitas pemangkasan 25 basis poin diperkirakan tinggi.
Di samping itu, komentar Putin mengenai tantangan terhadap beberapa proposal penyelesaian konflik di Ukraina menjaga risiko geopolitik tetap ada, mendukung permintaan terhadap emas sebagai aset pelindung nilai.
Secara teknikal, arus ada di hadangan resistensi di sekitar wilayah $4.245-$4.250, yang jika ditembus dapat membuka jalan bagi target berikutnya di sekitar $4.277-$4.278 dan bahkan $4.300.
Sebaliknya, jika tekanan turun berlanjut harga bisa menguji support dekat $4.164-$4.163; penembusan yang meyakinkan di bawah level tersebut bisa mendorong pembelian teknikal menuju konfluensi area $4.100-$4.090, dengan EMA 200 periode di grafik 4 jam sebagai fondasi penting.
Karena dinamika saat ini bersifat campuran, para trader disarankan menunggu konfirmasi arah lewat breakout di atas resistensi utama atau di bawah support kuat sebelum mengambil posisi, dengan fokus pada risiko-imbangan minimal 1:1.5.