Emas Stabil di Sekitar $4.205, Dipicu Imbal Hasil dan Data Tenaga Kerja AS

Harga emas diperdagangkan mendekati level sekitar $4.205 per troy ounce pada pembukaan sesi Asia, menunjukkan ketahanan meskipun dinamika pasar cenderung berkisar pada kisaran sempit. Pergerakan intraday yang terjaga mencerminkan keseimbangan antara faktor teknikal dan sentimen investor yang menimbang risiko geopolitik serta ketidakpastian kebijakan moneter.

Posisi emas yang relatif datar datang di tengah lonjakan imbal hasil obligasi dan laporan lapangan kerja AS yang positif, yang membatasi kenaikan logam kuning karena biaya peluang memegang aset berharga tanpa imbal hasil meningkat. Namun, volatilitas tetap terjaga karena data ekonomi yang datang dengan arahan kebijakan moneter yang belum jelas.

Para pelaku pasar menantikan rilisan data inflasi Personal Consumption Expenditures (PCE) AS yang tertunda, yang bisa memberi sinyal lebih jelas mengenai arah kebijakan The Fed pada pertemuan Desember dan potensi perubahan biaya pinjaman secara luas.

Faktor Penggerak Prospek Jangka Menengah

Imbal hasil obligasi yang lebih tinggi dan data tenaga kerja AS yang lebih kuat memberi dukungan terhadap dolar AS secara umum, yang biasanya memberi tekanan pada harga emas berdenominasi USD. Kondisi ini menantang emas untuk melanjutkan momentum kenaikan dalam jangka pendek.

Prospek penurunan suku bunga acuan Fed pada pertemuan Desember diperkirakan sekitar 25 basis poin, sebuah langkah yang secara tradisional mengurangi biaya peluang memegang emas dan bisa menjadi katalis bagi kejutan positif pada harga logam kuning jika ekspektasi itu terealisasi.

Selain faktor kebijakan, ketidakpastian geopolitik dan risiko global tetap menjadi pendorong bagi investor untuk mencari kendaraan lindung nilai, sehingga pasokan aliran safe-haven terhadap emas bisa meningkat pada fase risiko yang lebih tinggi.

Boost Your Business with Cutting-Edge Marketing Solutions Today

Your ad here
Image