USDJPY Tertekan di 155,05 Menantikan Kebijakan Fed Desember dan Kenaikan BoJ

USD/JPY melemah menuju sekitar 155,05 pada sesi Asia hari Jumat, menandakan pasar menyesuaikan diri terhadap ekspektasi pemotongan suku bunga oleh The Federal Reserve pada Desember mendatang. Pasar luas menilai peluang pemangkasan 25 basis poin cukup besar, meskipun para pelaku pasar tetap waspada terhadap arah kebijakan berikutnya.

Beberapa faktor teknis dan data ekonomi AS yang lebih lemah memberi sinyal bahwa The Fed bisa mengambil sikap lebih dovish, yang sejalan dengan aliran modal ke yen sebagai pelindung nilai di tengah ketidakpastian kebijakan global.

Di sisi lain, BoJ juga menjadi fokus utama. Beberapa pejabat menyatakan kemungkinan bank sentral Jepang menaikkan suku bunga menjadi 0,75% pada Desember, menandai kenaikan pertama sejak Januari. Perbedaan kebijakan ini berpotensi membatasi penguatan yen jika tekanan kebijakan semakin hawkish di Jepang.

Data Ekonomi AS dan Implikasi bagi USDJPY

Data ketenagakerjaan AS menunjukkan penurunan klaim tunjangan pengangguran menjadi 191.000 untuk pekan yang berakhir 29 November, lebih rendah dari ekspektasi 220.000, yang menunjukkan tenaga kerja tetap kuat meski ada tekanan inflasi.

Ekspektasi pasar terhadap pemotongan suku bunga pekan depan tetap tinggi, sekitar 90% menurut LSEG, namun para analis menekankan bahwa sinyal kebijakan dari Fed akan lebih penting daripada angka latihan kerja tunggal.

Kondisi tersebut membatasi pelemahan dolar dalam jangka pendek, tetapi para pelaku pasar juga mencermati bagaimana data inflasi pribadi (PCE) bulan September akan membentuk jalur kebijakan ke depan dan bagaimana BoJ serta dinamika pendalaman kebijakan akan mempengaruhi USDJPY.

Strategi Pasar dan Implikasi untuk Trader

Impunitas kebijakan Jepang yang lebih hawkish menjaga potensi koreksi terhadap yen, tetapi pergerakan USDJPY tetap dipengaruhi oleh ritme pertemuan Fed dan BoJ bulan Desember.

Bagi trader, fokus utama adalah data PCE dan pernyataan para pejabat bank sentral untuk menghindari risiko kejutan kebijakan yang bisa memicu volatilitas mendadak di sekitar level 155.

Rilis data tenaga kerja AS dan petunjuk jalur kebijakan Fed menjadi kunci. Risiko/imbalan (risk-reward) tetap positif jika dinamika inflasi menurunkan beban pada The Fed tanpa mengorbankan pertumbuhan, namun kasusnya memerlukan manajemen risiko yang ketat.

Boost Your Business with Cutting-Edge Marketing Solutions Today

Your ad here
Image