EUR/JPY rebound setelah dua hari penurunan dan kini mendekati level 182,15, didorong oleh ketidakberdayaan yen terhadap pasangan mata uang utama. Pergerakan ini muncul di tengah ekspektasi bahwa Bank of Japan (BoJ) akan menaikkan suku bunga pada pertemuan kebijakan berikutnya, meskipun para investor tetap memantau arah kebijakan yang ditetapkan oleh Bank Sentral Eropa (ECB). Dinamika tersebut menandai respons pasar terhadap perbedaan sikap antara bank sentral besar di wilayah euro dan Asia, yang memicu volatilitas intraday yang relatif signifikan.
BoJ diprakirakan akan menaikkan suku bunga pinjaman sebesar 25 basis poin menjadi 0,75% setelah komentar Gubernur BoJ Kazuo Ueda bahwa proyeksi ekonomi dan harga dasar bank sentral terwujud telah meningkat secara bertahap. Ekspektasi ini memperkuat argumen bahwa kebijakan restriktif akan datang dalam waktu dekat, meskipun ada ketidakpastian mengenai timing kenaikan berikutnya. Pasar menilai bahwa lompatan tersebut dapat menambah tekanan pada yen dan mendorong pasangan EUR/JPY lebih tinggi jika dinamika inflasi domestik terus mendukung tindakan pengetatan.
Sementara euro menunjukkan kinerja lebih baik terhadap yen, mata uang tunggal tersebut tergolong berjuang jika dibandingkan dengan beberapa mata uang utama lain menjelang rilis keputusan kebijakan ECB. Investor akan memperhatikan sinyal dari ECB mengenai lamanya kebijakan suku bunga berada pada level saat ini, karena hal tersebut dapat memperkuat arah pergerakan pasangan. Pada saat bersamaan, IFO Jerman secara tak terduga melorot menjadi 87,6 pada Desember, menambah faktor fundamental yang perlu diterka wejangan pasar terhadap EUR.
Secara teknikal dan fundamental, bias utama EUR/JPY cenderung bullish jika BoJ melanjutkan pengetatan sementara ECB menahan kebijakan. Pasangan ini telah bergerak ke atas dalam beberapa sesi, didorong oleh pelonggaran likuiditas yen dan rilis berita ekonomi yang mendukung ekspektasi pengetatan moneter di Jepang. Trader disarankan untuk memetakan level potensi pelaksanaan order mengingat volatilitas yang masih tinggi menjelang keputusan kebijakan.
Data IFO Jerman yang lebih lemah dari perkiraan menambah tekanan pada mata uang euro, sehingga fokus pasar beralih pada bagaimana kebijakan bank sentral akan mengimbangi faktor ekonomi utama di zona euro. Meskipun demikian, perbedaan sikap kebijakan antara BoJ dan ECB menciptakan peluang relatif bagi longs pada EUR/JPY apabila BoJ mempertahankan jalur pengetatan. Risk management menjadi elemen kunci dalam struktur trading saat ini untuk mengatasi volatilitas harga.
Rencana trading yang disarankan adalah membuka posisi beli EUR/JPY dengan open sekitar 182,15, menargetkan TP di sekitar 183,65 dan STOP di 181,60. Rasio risiko/imbalan diperkirakan lebih dari 1:1,5 jika pasar mengikuti ekspektasi pengetatan BoJ. Namun pedagang perlu memperhatikan kejutan data ekonomi hingga rilis kebijakan berikutnya dan mengatur ukuran posisi sesuai toleransi risiko untuk menjaga probabilitas profit jangka panjang.