Gubernur Federal Reserve, Christopher Waller, menegaskan bahwa bank sentral tidak terburu-buru untuk memangkas suku bunga. Ia menekankan perlunya kehati-hatian karena prospek saat ini masih dinamis, meski pasar tenaga kerja menunjukkan kelemahan dan pertumbuhan upah yang belum memuaskan. Penilaiannya mencerminkan fokus pada stabilitas jangka menengah tanpa perubahan besar secara mendadak.
Menurut pernyataan tersebut, pemangkasan suku bunga sebelumnya telah memberikan dukungan bagi pasar tenaga kerja. Para pejabat menilai bahwa dinamika pasar kerja memainkan peran kunci dalam penilaian prospek inflasi dan jalur kebijakan ke depan. Sambil menimbang risiko, mereka membuka peluang laju pemotongan secara bertahap sesuai evolusi data ekonomi.
Selain itu, Waller menilai inflasi masih berada di atas target namun diperkirakan akan turun dalam beberapa bulan ke depan. Ekspektasi inflasi dinilai terikat, sehingga kebijakan moneter akan disesuaikan secara hati-hati dengan perubahan prospek inflasi yang moderat. Ia juga menekankan bahwa pembelian aset Fed bukan stimulus dan bahwa langkah kebijakan bisa dilakukan pada kecepatan moderat.
Respons pasar terhadap komentar ini cukup netral, terlihat dalam sebuah catatan yang mengindikasikan nada berhati-hati. Secara praktis, komentar ini tidak memicu gerakan besar di pasar, menandakan investor menimbang risiko tanpa reaksi berlebihan.
Pada saat berita dimuat, Indeks Dolar AS meningkat sekitar 0,3 persen menjadi 98,50, menunjukkan preferensi terhadap mata uang utama sebagai pelindung nilai terhadap ketidakpastian kebijakan. Reaksi pasar juga menggambarkan bahwa investor menunggu konfirmasi lebih lanjut mengenai arah kebijakan jangka menengah.
Para pelaku pasar tidak melihat sinyal jelas untuk langkah beli atau jual pada instrumen spesifik berdasarkan pernyataan Fed saat ini. Dengan fokus pada prospek inflasi dan dinamika tenaga kerja, saat ini tidak ada sinyal trading yang kuat selain pola berhati-hati dan kesiapan menunggu data berikutnya.