EUR/USD menguat seiring meningkatnya selera risiko di pasar dan ekspektasi pelonggaran kebijakan Bank Sentral AS, yang menjaga dolar berada di tekanan. Pergerakan ini membentuk backdrop positif bagi pasangan mata uang utama meski dinamika inflasi Zona Euro beragam.
Para investor juga menantikan pembacaan PMI Zona Euro serta data sektor jasa AS untuk menilai momentum manufaktur AS yang melemah dan tren pekerjaan yang melambat. Ketidakpastian geopolitik di Eropa Timur tetap menjadi risiko yang dapat membatasi reli.
Di akhir sesi, EUR/USD tercatat naik sekitar 0,12% setelah sesi Wall Street, dengan investor menimbang potensi pemangkasan suku bunga Fed pada Desember sebesar 25 basis poin, yang mendukung talian mata uang bersama secara umum.
Faktor fundamental utama tetap pada jalur dovish Fed yang diantisipasi pasar, sementara data inflasi Zona Euro beragam memberi gambaran campuran bagi euro. Pasar menyambut peluang pemotongan suku bunga dan kejatuhan dolar ketika risiko global meningkat.
Di sisi data, inflasi Zona Euro menunjukkan dinamika yang tidak seragam, sementara data pekerjaan AS menunjukkan pergerakan menurun. PMI ISM manufaktur dan tren pekerjaan menempatkan fokus pada bagaimana kebijakan moneter dapat bereaksi di kedua wilayah.
Sentimen risiko yang lebih tinggi mendorong pembelian euro, meskipun dinamika geopolitik tetap menjadi risiko utama. Investor menantikan pernyataan kebijakan ECB serta arahan kebijakan bank sentral menjelang pekan yang padat data dan pidato pejabat EC.
Secara teknis, EUR/USD telah mengkonsolidasikan pergerakan selama tiga sesi terakhir, dengan kemajuan moderat tertahan oleh resistance di kisaran 1,1610–1,1643. Break di atas area tersebut bisa membuka jalan menuju 1,1700.
Indikator RSI menunjukkan momentum mendatar, menandakan pembeli kehilangan tenaga dan peluang konsolidasi lebih lanjut.
Kondisi teknis menunjukkan risiko penurunan jika turun di bawah 1,1600, dengan support pertama di 1,1576, diikuti 1,1500 dan 1,1448.