Kebijakan bank sentral AS tetap menjadi fokus utama pelaku pasar seiring spekulasi pemotongan suku bunga sebesar 25 basis poin pada pertemuan Desember.
Instrumen pasar menunjukkan probabilitas pemotongan tersebut mendekati 87%, mendukung sentimen risk-on dan memberi ruang bagi euro untuk menguat terhadap dolar.
Survei para ekonom menunjukkan mayoritas menilai keputusan Fed akan menurunkan kisaran suku bunga dana federal ke 3,50%-3,75% pada 10 Desember, dengan beberapa analis melihat potensi penurunan lebih lanjut di kuartal awal 2026.
Meski pergerakan dolar relatif terbatas, ekspektasi pemotongan kebijakan membuat greenback cenderung melemah terhadap pasangan berisiko, termasuk EUR/USD.
Data tenaga kerja AS terakhir menunjukkan pelonggaran: PHK Challenger turun tajam, dan klaim pengangguran awal membaik melebihi ekspektasi.
Hal itu mendorong investor membangun skenario bahwa pasar tenaga kerja dapat menahan laju kenaikan suku bunga Fed dan memicu jalur kebijakan yang lebih lunak.
EUR/USD diperdagangkan sekitar 1,1659 setelah delapan hari kenaikan berturut-turut, menunjukkan stabilisasi meskipun ada tekanan dari pergerakan dolar.
Sentimen kebijakan dan data AS serta zona euro terus membentuk arah pasangan ini, dengan fokus pada dinamika dolar dan ekspektasi pemangkasan suku bunga.
Penjualan ritel Zona Euro pada Oktober dilaporkan datar 0% secara MoM, namun naik 1,5% secara tahunan, sedikit melebihi proyeksi analis.
Ke depan, kalender ekonomi Zona Euro dan AS akan membawa pembaruan penting, termasuk Indeks Harga Belanja Konsumsi Pribadi (PCE) AS untuk September.
PCE diprediksi mempengaruhi arah kebijakan Fed minggu depan, diikuti oleh laporan Pendapatan Pribadi dan Pengeluaran Pribadi serta data sentimen konsumen Michigan.
Selain itu, pembacaan inflasi dan data Produk Domestik Bruto Zona Euro yang diperbarui akan menjadi pendorong berikutnya bagi pergerakan EUR/USD.