GBP/USD tetap didorong oleh reli kemarin dan diperdagangkan di atas moving average 200-hari, menandai momentum bullish jangka pendek.
Level 1,3326 menjadi acuan utama untuk evaluasi arah berikutnya, karena harga berada di atas MA 200-hari yang biasanya menjadi referensi teknikal penting.
Gerak di atas MA 200-hari memberikan sinyal bahwa tren jangka pendek masih positif, meski data ekonomi dapat menambah volatilitas perdagangan ke depan.
Survei DMP bulan November menunjukkan pertumbuhan upah tahunan moderat sekitar 3,6%, melambat dari 3,8% pada bulan sebelumnya, menggambarkan pelonggaran tekanan pada tenaga kerja.
Inflasi ekspektasi satu tahun tetap di 3,4% untuk bulan keempat berturut-turut, sementara ekspektasi inflasi tiga tahun naik 0,1 poin menjadi 3,0%, menambah kompleksitas prospek kebijakan.
Kurva swap menimbang pelonggaran sekitar 66 basis poin, dengan proyeksi bahwa suku bunga kebijakan bisa mencapai titik terendah di kisaran 3,25%-3,50% selama 12 bulan ke depan, memberi tekanan terhadap GBP.
Dengan faktor kebijakan yang cenderung pelonggaran, GBP diperkirakan akan underperform terhadap mata uang utama lain, terutama USD, seiring pasar menyesuaikan ekspektasi suku bunga.
Analisis ini menekankan fokus pada profil risiko dan arah jangka menengah; trader disarankan untuk mengikuti sinyal teknikal sambil menjaga level stop yang memadai untuk melindungi posisi terhadap volatilitas data ekonomi.
Rencana perdagangan yang konsisten menempatkan posisi jual GBPUSD dengan open sekitar 1.3330, target profit di 1.3100, dan stop loss di 1.3450, memberikan peluang risiko/imbalan minimal sekitar 1,5x.