Dolar AS berfluktuasi sepanjang sesi perdagangan seiring pasar menimbang peluang The Fed menurunkan suku bunga lebih awal. Investor fokus pada jalur kebijakan yang mendekati wilayah netral sekitar 3% untuk mengurangi risiko penurunan pekerjaan sambil menjaga kestabilan inflasi.
Pergerakan nilai didorong oleh imbas data payrolls dan klaim pekerja yang akan datang, serta narasi mengenai bagaimana kebijakan moneter bisa dibentuk ke depan.
Selain itu, dinamika biaya input dan penurunan laju inflasi mencerminkan lingkungan yang lebih lunak bagi pemotongan suku bunga, yang bisa mengubah arah dolar terhadap mata uang utama.
Data ADP sektor swasta menunjukkan kejutan negatif dengan penurunan pekerjaan sebesar -32 ribu terhadap konsensus yang positif, menambah kekhawatiran atas momentum tenaga kerja dalam beberapa bulan terakhir.
Di sisi lain, Indeks Layanan ISM melampaui ekspektasi dengan kenaikan 0,2 poin menjadi 52,6, tertinggi sembilan bulan, menandakan layanan tetap solid meski tekanan inflasi mulai mereda.
Rincian laporan juga menunjukkan penurunan rasio pesanan baru terhadap inventaris di bawah 1, menandakan potensi perlambatan produksi jika pasokan melebihi permintaan.
Klaim pengangguran mingguan menunjukkan variasi, dengan klaim awal berada pada level rendah secara historis yang mengurangi sinyal spiral PHK berkelanjutan meski klaim yang berlanjut tetap tinggi.
Challenger Job Cuts mencapai hampir 1,1 juta untuk periode tahun hingga Oktober, menjadi salah satu yang tertinggi sejak 2020, menambah fokus pada dinamika pasar kerja.
Data klaim bersama dengan rencana perekrutan total sekitar 488 ribu mengindikasikan pasar tenaga kerja tetap rapuh namun resilien, yang akan membentuk jalur kebijakan moneter ke depan.