GBPUSD Menguat Seiring Dolar AS Melemah: Analisis Fundamental dan Prospek Kebijakan Fed

GBPUSD Menguat Seiring Dolar AS Melemah: Analisis Fundamental dan Prospek Kebijakan Fed

GBP/USD naik sekitar 0,45% menjelang akhir sesi, didorong oleh lemahnya dolar AS secara luas. Likuiditas pasar menjadi tipis karena liburan yang mendekat, sehingga pergerakan harga lebih dipengaruhi sentimen daripada data ekonominya. Sentimen investor tetap positif karena ekspektasi pelonggaran kebijakan The Fed yang kemungkinan berlanjut hingga 2026.

Pertumbuhan PDB AS untuk kuartal ketiga dilaporkan kuat sebesar 4,3%, namun hal ini tidak otomatis meningkatkan daya beli dolar. Beberapa analis menilai bahwa pertumbuhan tersebut didorong oleh pengeluaran kesehatan dan penarikan inventaris, bukan momentum bisnis luas. Pasar tetap mengkalkulasi bahwa The Fed kemungkinan menahan kebijakan pada awal tahun dan kemudian memangkasnya di kemudian hari.

Para analis mengingatkan bahwa angka PDB yang positif bisa menggambarkan kesehatan ekonomi secara keliru. Indikator seperti pasar tenaga kerja dan kepercayaan konsumen menunjukkan tanda-tanda melemah meski pertumbuhan terlihat kuat. Dalam skenario ini, dolar bisa tetap rentan terhadap tekanan jual hingga awal tahun depan, meskipun data dalam jangka pendek menunjukkan beberapa keandalan.

Sentimen pasar dan ekspektasi kebijakan moneter

Para pelaku pasar menunjukkan sentimen positif menjelang pertengahan minggu yang singkat karena liburan, sehingga dolar AS tertekan secara luas. Aliran modal cenderung mengalir ke aset berisiko dan mata uang yang lebih likuid, menopang GBP/USD. Ekspektasi bahwa The Fed akan melanjutkan pelonggaran hingga 2026 memperkuat narasi koreksi dolar.

Di tengah data AS yang lebih kuat dari perkiraan, sejumlah faktor membuat dolar melemah lebih lanjut. Banyak investor menilai bahwa pemangkasan suku bunga bisa datang lebih awal meski tenaga kerja sedang melemah. Konsekuensi dari ekspektasi ini adalah apresiasi lebih lanjut pada pasangan GBP/USD dan penurunan dolar terhadap mitra utama.

Dolar jatuh karena ekspektasi pemangkasan suku bunga The Fed berlanjut di horizon beberapa bulan ke depan. Sementara itu, penarikan dana dan perubahan kebijakan global mendorong tren yang lebih luas away from dolar AS. Indeks dolar (DXY) turun mendekati level terendah sejak Oktober, menambah rasa percaya diri pada posisi long GBPUSD.

Implikasi teknikal dan pandangan ke depan

GBP/USD menunjukkan perbaikan teknikal dengan DXY menurun ke level terendah sejak Oktober. Penurunan dolar mencerminkan perubahan ekspektasi kebijakan moneter global dan kejatuhan imbal hasil yang menimbang posisi dolar. Para trader terlihat menilai bahwa peluang pullback pada GBPUSD lebih menarik dalam menghadapi volatilitas yang berkurang.

Perdagangan minggu ini diperkirakan tetap tipis karena pasar Amerika tutup lebih awal pada 25 Desember dan 26 Desember, sementara pasar Eropa juga libur. Kondisi likuiditas yang tipis bisa membatasi gelombang pergerakan besar meski data atau komentar kebijakan tetap menjadi katalis. Trader perlu memperhatikan rilis data AS dan pernyataan bank sentral lain sebagai pemicu volatilitas.

Kesimpulannya, artikel ini tidak memberikan sinyal trading yang definitif karena informasi yang tidak cukup untuk menentukan level masuk, target, atau stop. Pembaca disarankan untuk menilai rilis data ekonomi, pola teknikal, dan kebijakan moneter yang relevan sebelum mengambil posisi pada GBPUSD. Dalam merencanakan perdagangan, penting menjaga risiko dengan proporsi reward minimum 1:1,5 dan menjaga jarak stop yang memadai.

Boost Your Business with Cutting-Edge Marketing Solutions Today

Your ad here
Image