Indeks Dolar AS turun menjelang rilis PDB AS untuk kuartal ketiga yang telah disesuaikan secara tahunan. Para pelaku pasar mengadopsi sikap hati-hati karena data ini akan mengungkap kesehatan ekonomi dan mengarahkan langkah kebijakan moneter. Di samping itu, para investor memantau dinamika kebijakan yang diberlakukan sebelumnya serta potensi respons pasar terhadap angka tersebut.
Keterangan dari pejabat Federal Reserve menyiratkan bahwa kebijakan saat ini berada pada posisi tepat untuk berhenti sejenak dan menilai dampak pemangkasan sebesar 75 basis poin terhadap perekonomian. Para analis menilai bahwa jeda ini memberi waktu bagi pembuat kebijakan untuk mengamati bagaimana inflasi berkembang sebelum mengambil tindakan lebih lanjut. Sentimen pasar tetap sensitif terhadap pernyataan otoritas moneter.
Alat CME FedWatch menunjukkan peluang sekitar 79% untuk mempertahankan suku bunga pada pertemuan Fed bulan Januari, sedangkan peluang pemangkasan 25 basis poin turun menjadi sekitar 21%. Pasar menimbang risiko dan peluang sambil menanti data PDB serta komentar pejabat Fed yang beragam. Arah dolar diperkirakan bisa menguat jika data ekonomi memperkuat narasi menunda penurunan kebijakan.
Indeks Sentimen Konsumen Universitas Michigan direvisi turun menjadi 52,9 pada Desember, dari 53,3 sebelumnya. Indeks Ekspektasi Konsumen juga turun menjadi 54,6, menandakan penurunan optimisme terhadap kondisi ekonomi masa depan. Sisi inflasi diproyeksikan mengalami tekanan, dengan ekspektasi inflasi satu tahun direvisi naik menjadi 4,2%.
Di pusat perdebatan kebijakan, pernyataan publik menambah dinamika pasar. Presiden AS Donald Trump berpendapat bahwa suku bunga akan lebih rendah di masa mendatang, meskipun para pejabat Fed menahan diri. Gubernur Fed Christopher Waller menegaskan perlunya menilai dampak inflasi sebelum mengambil langkah lebih lanjut.
Investor menilai kebijakan perlu dilaksanakan secara bertahap menuju zona netral karena inflasi tetap tinggi. Pasar menunggu sinyal lebih lanjut dari bank sentral untuk mengukur arah dolar dan aset berisiko. Secara umum, berita data ekonomi terbaru meningkatkan kehati-hatian di pasar dan membatasi pergerakan aset mata uang menjelang acara berikutnya.