Laju NZD terhadap USD telah menunjukkan upaya pemulihan beberapa sesi terakhir, didorong oleh data perdagangan Tiongkok yang lebih kuat dari ekspektasi. Surplus perdagangan Tiongkok bulan November, yang didukung oleh lonjakan ekspor sekitar 5,9% YoY, menandakan peningkatan aktivitas ekonomi mitra dagang utama Selandia Baru dan memberi dukungan bagi Kiwi.
Kondisi eksternal yang membaik membantu prospek ekonomi Wellington dan meningkatkan minat terhadap kiwi di pasar valuta asing. Meski demikian, pergerakan tetap di bawah tekanan dolar AS karena para pelaku pasar menunggu kejelasan arah kebijakan The Fed dan risiko geopolitik, termasuk respons terhadap gempa di Jepang.
Sejak awal minggu, pasangan NZDUSD diperdagangkan dekat level sekitar 0,5780, mencerminkan perimbangan antara optimisme terhadap data Tiongkok dan ketidakpastian kebijakan moneter AS yang sedang menguji sentimen risiko global.
Pasar secara luas memperkirakan pemangkasan suku bunga 25 basis poin pada pertemuan The Fed yang akan datang, namun dengan pesan kebijakan yang tegas yang berpotensi membatasi pelemahan dolar AS pasca langkah pemotongan.
Dalam komunikasi yang diantisipasi, Ketua The Fed Jerome Powell diharapkan membatasi pelonggaran lebih lanjut dengan menandai jeda pada awal 2026, sebuah sinyal yang dapat menguatkan dolar jika pasar mengevaluasinya sebagai kurang agresif dalam rangka pelonggaran jangka menengah.
Selain itu, dinamika dolar AS tetap sensitif terhadap data tenaga kerja AS dan narasi kebijakan The Fed, sehingga pergerakan NZDUSD selanjutnya akan bergantung pada bagaimana data ADP, JOLTS, dan komentar Powell mempengaruhi ekspektasi pelonggaran serta prospek imbal hasil obligasi.