PBoC menetapkan kurs tengah USD/CNY pada sesi perdagangan hari Selasa sebesar 7,0523. Penetapan ini sedikit berubah dibandingkan level sebelumnya di 7,0572 dan lebih dekat dengan estimasi Reuters 7,0267. Langkah ini mencerminkan upaya otoritas untuk menyeimbangkan dinamika antara tekanan nilai tukar dan stabilitas pasar.
Kurs tengah adalah referensi resmi yang sering dipakai untuk memperkirakan kisaran perdagangan harian. Perbedaan antara level tengah dengan penutupan hari sebelumnya menunjukkan adanya kemungkinan intervensi kebijakan atau perubahan sentimen pasar. Meski begitu, pergerakan USD/CNY tetap rentan terhadap faktor eksternal seperti arah kebijakan moneter AS dan pergerakan harga komoditas utama.
Investor dan pelaku pasar akan memantau bagaimana otoritas mengelola ekspektasi inflasi dan arus modal. Kurs tengah yang lebih rendah atau lebih tinggi dari ekspektasi bisa memicu volatilitas jangka pendek meskipun otoritas biasanya mencoba membatasi fluktuasi besar. Dalam konteks global, langkah PBoC menandai kelanjutan kebijakan yang menekankan stabilitas fiskal dan perdagangan.
Dari sudut pandang fundamental dan kebijakan, data kurs tengah ini memberi isyarat bahwa otoritas tidak ingin pasar terlalu bergejolak. Namun, tanpa data intraday atau level support/resistance spesifik, prediksi arah tetap menantang. Trader akan menimbang dampak likuiditas regional, arus perdagangan, dan rilis data ekonomi China dalam beberapa hari mendatang.
Secara fundamental, tekanan dari rilis data ekonomi AS seperti suku bunga, inflasi, dan pertumbuhan ekonomi dapat mempengaruhi USD/CNY secara tidak langsung. Ketika dolar AS menguat terhadap mitra utama, pasangan USD/CNY cenderung mengikuti arah tersebut meskipun kurs tengah dipertahankan. Sebaliknya, jika sentimen pasar berbalik ke risiko global yang lebih rendah, yuan bisa mendapatkan dukungan dari kebijakan fiskal dan intervensi yang lebih terkendali.
Dari sisi teknikal, tanpa level harga spesifik, peluang trading lebih menonjol pada manajemen risiko dan ukuran posisi daripada target harga. Trader akan menilai peluang entry dan exit berdasarkan volatilitas pasar setelah rilis kebijakan. Dengan risiko volatilitas yang melebar, pendekatan yang hati-hati dan kontrol eksposur tetap menjadi kunci.