NZD/USD bergerak lebih tinggi ke sekitar 0,5805 pada awal sesi Asia, sejalan dengan ekspektasi bahwa kebijakan RBNZ tetap hawkish. Bank sentral NZ memangkas Official Cash Rate (OCR) sebesar 25 basis poin menjadi 2,25% pada pertemuan November, namun pandangan mengenai jalur kebijakan di masa depan sangat bergantung pada prospek inflasi dan pertumbuhan ekonomi. Analisis pasar menunjukkan bahwa siklus pemangkasan suku bunga mungkin telah selesai untuk saat ini, mendukung pandangan bahwa kiwi bisa menguat terhadap dolar AS jika data ekonomi AS mendukungnya.
Kebijakan hawkish dari RBNZ memberikan dukungan bagi Kiwi, meskipun aliran safe-haven dan ketegangan geopolitik dapat membatasi kenaikannya. Risiko gejolak global cenderung mendorong investor ke aset «safe-haven» seperti USD, yang bisa membatasi langkah kiwi. Pasar Asia awal ini juga menyoroti pergerakan kiwi yang terbatas oleh faktor-faktor eksternal, sehingga pergerakannya bisa sangat sensitif terhadap berita ekonomi utama.
Di sisi lain, narasi geopolitik dan pernyataan terbaru dari pemimpin dunia menambah volatilitas jangka pendek pada pasar mata uang. Presiden AS menyatakan akan mempertahankan minyak yang disita Venezuela dan kapal-kapal terkait, yang meningkatkan kecemasan akan volatilitas di pasar energi dan risiko geopolitik. Trader menantikan pembacaan awal PDB AS untuk Q3, karena hasil yang lebih kuat bisa memperkuat USD terhadap NZD dalam beberapa sesi mendatang.
Pembacaan awal Produk Domestik Bruto (PDB) AS untuk kuartal ketiga (Q3) menjadi sorotan utama di sesi ini. Analis memperkirakan pertumbuhan tahunan sekitar 3,2%, melambat dari 3,8% di Q2, sehingga ekspektasi terhadap performa ekonomi AS lebih lemah dibandingkan beberapa masa lalu. Namun, kejutan positif terhadap angka tersebut bisa menjadi dorongan bagi USD, mendorong pasangan NZDUSD lebih rendah dalam waktu dekat.
Jika data menunjukkan pertumbuhan yang lebih kuat dari ekspektasi, dukungan terhadap USD bisa meningkat, khususnya jika pernyataan kebijakan moneter dari The Fed tetap yang memberi sinyal stabilitas. Hal ini bisa membuat kiwi lebih rentan terhadap tekanan jual karena perbedaan prospek suku bunga antara kedua bank sentral. Secara umum, rilis PDB AS menjadi katalis utama bagi sentiment pasar dan arah jangka pendek untuk pasangan ini.
Di tengah potensi volatilitas yang lebih tinggi akibat dinamika geopolitik dan risiko global, para trader akan menilai bagaimana data PDB mempengaruhi ekspektasi langkah kebijakan. Ketidaktentuan ini bisa menjaga USD pada posisi relatif kuat terhadap NZD, meski faktor teknikal di pasar FX juga memberi peluang bagi perdagangan yang lebih selektif. Karena sinyal trading belum jelas dari artikel ini, fokus tetap pada data makro sebagai driver utama pergerakan pasangan.