Analisa menunjukkan harga minyak bergerak turun setelah terjadi false breakout di area bearish trendline pada timeframe H1, menegaskan bias bearish intraday. Pergerakan harga yang gagal mempertahankan posisi di atas resistance teknikal membuka peluang lanjutan jual.
Kekhawatiran pasokan global dan faktor fundamental lainnya tetap menjadi hambatan pemulihan harga. Meskipun negosiasi damai antara Rusia dan Ukraina belum mencapai titik temu, risiko kelebihan pasokan menekan sentimen pasar minyak mentah.
Pola false break menambah konfirmasi teknikal bahwa tekanan jual masih dominan di sesi ini. Ketika harga berada di bawah garis tren bearish, momentum intraday cenderung melemah dan menambah probabilitas continuation bearish.
Area entri yang diulas berada antara 59.57 hingga 59.09. Untuk posisi SELL, level open yang paling relevan berada di sekitar 59.57, menjaga jarak cukup terhadap level stop.
Target profit utama ditetapkan di 58.64, dengan alternatif TP2 di 57.87 dan TP3 di 57.09 sebagai opsi lanjutan tergantung dinamika pasar. Stop Loss ditempatkan di 60.10 untuk membatasi kerugian jika pasar berbalik arah.
Rasio risiko-untung memenuhi kriteria minimum 1:1.5 hingga mencapai TP3, dengan open 59.57, SL 60.10 dan TP 58.64 sebagai target awal. Monitoring volatilitas penting untuk penyesuaian level jika volatilitas meningkat.
Kekhawatiran oversupply global dan dinamika pasokan tetap menjadi penentu utama arah harga minyak. Variabel geopolitik dan keputusan produksi OPEC+ juga bisa memicu pergeseran momentum secara mendadak.
Walau arah negosiasi Rusia-Ukraina belum jelas, tekanan pasokan cenderung mempertahankan sentimen bearish dalam jangka pendek. Jika kondisi supply tidak membaik, garis-garis tren teknikal akan menguatkan sinyal jual lebih lanjut.
Secara keseluruhan, skenario utama menunjukkan potensi penurunan harga minyak mentah dalam kerangka teknikal saat ini, dengan fokus pada level 58.64 sebagai target pertama dan level 60.10 sebagai batas risiko.