Yen Jepang mendapat dukungan dari ekspektasi bahwa Bank of Japan akan menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin pada pertemuan 19 Desember. Pasar valuta asing menilai langkah kebijakan itu akan membantu menyeimbangkan reflasi Jepang sambil menjaga kestabilan mata uang.
Analisis dari lembaga valuta asing seperti ING menunjukkan bahwa USD/JPY diperkirakan bisa mencapai 152 pada akhir tahun, dengan proyeksi moderat 148 untuk 2026, mencerminkan dinamika reflasi Jepang dan kekuatan mata uang secara relatif.
Konten pasar juga menyoroti bahwa lonjakan di atas 150 pada bulan Oktober mengejutkan banyak pelaku pasar. Seiring berjalannya bulan November, sebagian analis berpendapat bahwa hanya intervensi resmi yang berat yang bisa membalikkan arah menuju level sekitar 160, meski yen tetap dinilai sebagai bagian dari konteks risiko yang luas.
Seiring ekspektasi kenaikan 25bp pada pertemuan Desember, pasar menilai BoJ tetap ingin menjaga kontrol atas laju yen dan stabilitas reflasi, yang bisa mendorong volatilitas pada USD/JPY tergantung pada bagaimana inti kebijakan itu disampaikan dan bagaimana pasar menafsirkan sinyal-sinyal tersebut.
OIS JPY 1 bulan, yakni biaya pinjaman berjangka pendek, bergerak naik menjadi sekitar 1,47% dari sekitar 1,14% dalam sebulan terakhir, menandakan perubahan ekspektasi suku bunga yang lebih tinggi di masa depan.
Pemerintah Jepang yang baru, meskipun memiliki kredensial reflasi, secara umum dilaporkan tidak ingin yen melemah secara signifikan dan kemungkinan membiarkan kenaikan suku bunga BoJ berjalan sesuai jalurnya untuk menjaga keseimbangan kebijakan fiskal dan moneter.
Outlook teknis dan fundamental untuk USD/JPY menunjukkan target moderat di sekitar 152 pada akhir tahun, dengan proyeksi 148 untuk akhir tahun 2026 mencerminkan keterkaitan reflasi dan pergerakan kebijakan yang diharapkan tetap seimbang di antara pertumbuhan ekonomi Jepang dan tekanan global terhadap dolar.
Bagi pelaku pasar, skenario ini mengindikasikan potensi pergerakan yang signifikan dengan risiko yang perlu dikelola, meski informasi saat ini tidak memberikan sinyal trading yang jelas untuk posisi masuk dan keluar secara spesifik.
Dalam konteks risiko–keamanan, yen tetap menampilkan dinamika safe-haven yang tergantung pada lingkungan risiko global; dengan volatilitas relatif rendah secara umum, yen belum teruji sebagai pelindung nilai di tengah tekanan risiko yang ekstrem.