Yen Jepang menarik minat pembeli baru di awal minggu seiring data pertumbuhan upah yang kuat dan spekulasi kenaikan suku bunga Bank of Japan (BoJ) meningkatkan permintaan terhadap JPY. Kebijakan moneter yang lebih hawkish dipandang sebagai faktor penopang nilai yen meskipun berada dalam konteks dinamika global yang bergejolak.
Revise data Produk Domestik Bruto (PDB) Jepang untuk Q3 menunjukkan pelemahan ekonomi, namun dampaknya terbatas karena tekanan pada upah tetap mendukung daya beli rumah tangga dan potensi inflasi yang lebih tinggi. Sementara itu, ekspektasi pasar terhadap sikap dovish Fed melemahkan USD dan menambah tekanan pada pasangan USD/JPY jelang rapat bank sentral berikutnya.
Di sisi lain, status safe-haven yen tetap menonjol saat investor menimbang perbedaan suku bunga dengan ekonomi besar lain yang masih relevan, menambah potensi pergerakan yang volatile pada pasangan USDJPY selama sesi Asia.
Data upah nominal Jepang naik 2,6% year-on-year (YoY) pada Oktober, melampaui ekspektasi 2,2% dan mencatat kenaikan tertinggi dalam tiga bulan. Namun upah riil setelah inflasi menurun sekitar 0,7% dari tahun sebelumnya, menggarisbawahi tantangan bagi konsumen meskipun laba upah meningkat.
Kenaikan upah memperkuat kasus bagi BoJ untuk mempertimbangkan langkah kebijakan lebih lanjut pada pertemuan Desember, sementara imbal hasil obligasi pemerintah Jepang (JGB) bertenor 10 tahun mencapai level tertinggi multi-tahun. Imbal hasil 20 tahun dan 30 tahun juga menyentuh level yang belum terlihat sejak 1999, menambah potensi tekanan pada yen.
Gubernur BoJ Kazuo Ueda menilai peluang bagi ekononomi dan harga untuk memenuhi proyeksi semakin meningkat, sementara dorongan reflasi dari kebijakan pemerintah menambah dukungan bagi yen. Di tengah ekspektasi relaksasi kebijakan di luar negeri, para pelaku pasar tetap memperhatikan jalur fed funds untuk arah dolar.
Secara teknikal, USD/JPY telah bergerak mendekati level penting dengan fokus pada moving average 100 jam yang berada di area sekitar 155.0. Area swing low di sekitar 154,35 memberikan landasan support awal, dengan level 154,00 sebagai target berikutnya jika tekanan berlanjut.
Skenario upside muncul bila harga menembus 155,00 secara berkelanjutan, yang berpotensi memicu pembalikan arah menuju 156,00 dan lanjut ke sekitar 156,60–156,65 sesuai rintangan teknis di wilayah tersebut. Namun risiko penurunan tetap ada jika harga menembus support kritis di 154,00 atau lebih rendah.
Untuk rencana perdagangan, fokus pada peluang buy jika price action menunjukkan penutupan di atas 155,00 dengan target 156,60 dan stop-loss di sekitar 154,50, mencerminkan rasio risiko/imbalan yang mengarah ke lebih dari 1:1,5 dan menjaga fleksibilitas jika sentimen pasar berubah secara mendesak.