USD/JPY mendekati 155,60 seiring data kerja AS mengecewakan dan ekspektasi BoJ

Signal USD/JPYSELL
Open155.6
TP154
SL156.5

USD/JPY bergerak lebih rendah mendekati level 155,60 pada pembukaan sesi Asia, mencerminkan reaksi pasar terhadap data tenaga kerja AS yang lebih lemah dari ekspektasi dan beberapa risiko kebijakan yang membatasi penurunan lebih lanjut.

Data klaim tunjangan pengangguran awal AS yang melonjak menjadi 236 ribu menunjukkan perlambatan pasar kerja, menambah tekanan terhadap dolar sambil menjaga ekspektasi bahwa langkah fiskal ekspansif di Jepang tidak akan mendorong lonjakan ekonomi secara signifikan.

Faktor teknikal dan sentimen reflasi di Jepang tetap menjadi faktor penentu, meskipun rilis data AS yang lemah dapat memberikan ruang bagi yen untuk menguat lebih lanjut dalam konteks pergeseran kebijakan global.

Dinamika Kebijakan Moneter AS dan Jepang

Federal Reserve memangkas suku bunga acuan sebesar 25 basis poin menjadi rentang 3,5%–3,75% pada pertemuan Desember, menandai langkah kebijakan yang lebih berhati-hati.

Kepala The Fed Jerome Powell menekankan bahwa bank sentral berada dalam posisi untuk menunggu dan melihat bagaimana ekonomi berkembang, dan bahwa naikan suku bunga di masa mendatang tidak menjadi skenario utama.

Para pejabat Fed juga menunjukkan kemungkinan hanya satu potongan suku bunga pada tahun depan, sebuah prospek yang menekan dolar dan berpotensi mendukung pergerakan USD/JPY ke sisi bawah jika BoJ mengubah kebijakannya lebih agresif.

Apa yang perlu diperhatikan ke depan

Investors akan memusatkan perhatian pada keputusan BoJ minggu depan, dengan mayoritas ekonom memperkirakan kenaikan kebijakan acuannya dari 0,50% menjadi 0,75%, menambah dinamika antara kebijakan Jepang dan pandangan pasar global.

Rencana belanja fiskal Jepang dan upaya reflasi dapat membentuk arah yen, terutama jika langkah tersebut meningkatkan ekspektasi inflasi dan pertumbuhan ekonomi di Jepang dalam beberapa kuartal mendatang.

Di tengah data kerja AS yang lebih lemah, pergerakan USD/JPY dapat bertahan lebih lemah jika sentimen pasar menguatkan beberapa risiko ekonomi global dan pergeseran kebijakan moneter di luar negeri.

Boost Your Business with Cutting-Edge Marketing Solutions Today

Your ad here
Image