USD Melemah Menjelang Payrolls November dan IHK: The Fed Tetap Bias Pelonggaran

USD kembali melemah setelah dirilisnya laporan payrolls bulan November, menyoroti pelemahan pasar tenaga kerja yang berlanjut namun belum cukup parah untuk mengubah ekspektasi pemangkasan suku bunga The Fed. Indeks Dolar DXY diperdagangkan di sekitar 98,58, menurut analisis OCBC yang menegaskan bias pelonggaran masih utuh menjelang rilis Indeks Harga Konsumen IHK pada Kamis.

Penurunan pada payrolls yang tidak terlalu drastis meningkatkan narasi bahwa kebijakan The Fed kemungkinan masih akan dilanjutkan dengan pelonggaran bertahap. Sementara pasar memperkirakan peluang pemangkasan suku bunga pada Januari sekitar 24 persen, ekspektasi penurunan kumulatif hingga 2026 tetap diperkirakan berada di sekitar 58 basis poin.

Fokus kini beralih ke data IHK bulan November yang dijadwalkan rilis pada Kamis. Data yang mengecewakan lagi diharapkan memberi tekanan pada USD, meskipun pernyataan The Fed sebelumnya menunjukkan bahwa jika inflasi menuju sekitar 2 persen, peluang untuk pemangkasan suku bunga tetap ada.

Analisa teknikal dan dinamika level DXY

Momentum bearish pada grafik harian masih terlihat, meski RSI telah turun ke zona jenuh jual. Kondisi ini mengindikasikan kemungkinan volatilitas yang lebih rendah dalam jangka pendek dan potensi konsolidasi saat pasar menunggu arah baru dari data rilis.

Pemantauan level kunci menunjukkan support di 97,90 dan 97,60 sebagai area dukungan, serta resistance di 99,10/99,20 dan 99,80 sebagai zona rintangan. Harga sekitar 98,58 berada di tengah rentang, menandakan potensi rebound jika support bertahan atau perubahan arah jika menembus support terdekat.

Penentuan arah akan sangat bergantung pada pergerakan harga berikutnya: jika tertahan di atas 99,20 dan menembus 99,80, risiko kenaikan menuju level resistance berikutnya meningkat; sebaliknya, jika menembus 97,60, DXY bisa menuju support terdekat di 97,90.

Implikasi bagi investor dan fokus rilis data mendatang

Bagi pelaku pasar, fokus utama sekarang adalah rilis Indeks Harga Konsumen IHK bulan November. Data yang lebih lemah dari perkiraan berpotensi menekan USD lebih jauh, sedangkan data yang lebih kuat bisa mempertahankan bias pelonggaran The Fed.

Dalam wawancara kemarin, Goolsbee menyatakan optimisme bahwa ekonomi dapat bertahan pada level stabil yang cukup baik. Jika inflasi menurun menuju sekitar 2 persen, peluang untuk pemangkasan suku bunga menjadi lebih nyata, meskipun kebijakan belum pasti hingga data rilis tersebut.

Secara umum, para trader disarankan memantau CPI sebagai sinyal utama arah jangka pendek. Karena informasi dalam artikel bersifat campuran, tidak ada sinyal trading spesifik yang dapat disusun dengan rasio risiko-imbalan 1:1,5 pada instrumen tertentu saat ini.

Boost Your Business with Cutting-Edge Marketing Solutions Today

Your ad here
Image