USDCAD berada dalam tekanan karena pasar menimbang proyeksi kebijakan Federal Reserve untuk masa depan. Pergerakan dolar AS tertekan terhadap beberapa mitra utama sehingga pasangan ini berupaya menjaga arah turun. Kondisi ini meningkatkan peluang bagi aset berisiko untuk melanjutkan koreksi jika data ekonomi AS menambah tekanan pada greenback.
Di sisi fundamental, ekspektasi suku bunga Fed menjadi pendorong utama pergerakan kurs. Pelaku pasar memperhitungkan bahwa kebijakan 2026 bisa mempertahankan sikap hati-hati, yang pada akhirnya memperkuat daya dorong pada tekanan turun USDCAD. Kombinasi data dan komentar kebijakan memicu dinamika ini.
Area masuk jual telah disorot antara 1.37972 hingga 1.37776, yang berperan sebagai zona konfirmasi teknikal terhadap bias bearish. Trader disarankan menunggu konfirmasi tambahan seperti tekanan momentum atau pola candlestick sebelum mengeksekusi jual. Monitoring level ini kritis untuk mengelola risiko.
Harga saat ini berada di bawah garis tren bearish pada timeframe H1, menandakan kelanjutan tekanan jual jangka pendek. Garis tersebut berfungsi sebagai acuan untuk mengonfirmasi sinyal jika harga mendekati zona resistance teknikal dan menunjukkan pelebaran tekanan jual.
Pengamatan teknikal memperlihatkan area jual utama berada pada kisaran 1.37972–1.37776. Break di bawah zona ini dapat memperkuat peluang bagi posisi short, sementara konfirmasi tambahan seperti penutupan candle di bawah tren bearish meningkatkan kepastian sinyal.
Prediksi untuk pasar cenderung tetap lemah bagi USDCAD dalam periode mendatang, dengan fokus pada dinamika dolar dan kabar kebijakan Fed. Jika harga berhasil menembus resistance di atas zona ini, sisi arah bisa berubah, tetapi skenario utama tetap bearish.
Rencana perdagangan menempatkan open di 1.37972 dengan target pertama di 1.37554, target kedua 1.37197, dan target ketiga 1.36825. Stop loss ditempatkan di 1.38212 untuk melindungi dari pergerakan tak terduga. Rasio potensi imbalan-risiko memenuhi kriteria minimal yang disarankan.
Rasio reward-to-risk diperkirakan lebih dari 1:1.5, karena jarak antara entry dan TP pertama lebih besar dibanding jarak ke SL. Disiplin stack ukuran posisi dan penerapan stop trailing membantu menjaga nafas trading yang terkelola.
Selain analisis teknis, irisan faktor fundamental seperti rilis data Fed dan komentar pejabat bank sentral perlu diperhatikan. Perubahan kebijakan bisa mengubah dinamika pasangan ini secara signifikan, sehingga manajemen risiko tetap menjadi kunci.