USD/JPY melemah menuju sekitar 155,10 pada pembukaan sesi Asia, sejalan dengan penguatan yen karena ekspektasi BoJ akan menaikkan suku bunga pada pertemuan kebijakan akhir pekan ini.
Investor menantikan data utama AS seperti Nonfarm Payrolls, Penjualan Ritel, dan PMI yang dirilis nanti, karena angka tersebut dapat menentukan arah pasangan ini dalam beberapa sesi berikutnya.
Survei Reuters untuk periode 2–9 Desember menunjukkan sekitar 90% ekonom memperkirakan BoJ akan menaikkan suku bunga menjadi 0,75% pada Desember, sebuah langkah yang menandai kemajuan kebijakan meski lambat dalam konteks ekonomi.
Data ketenagakerjaan AS yang sempat tertunda karena penutupan pemerintah menambah ketidakpastian, namun rilis angka NFP dan laporan pekerjaan Oktober–November diharapkan memberikan kejelasan tentang kekuatan pasar tenaga kerja.
Rilis inflasi AS (CPI) dijadwalkan pada hari Kamis, sehingga angka tersebut bisa menggeser prospek dolar bergantung pada apakah tekanan inflasi tetap tinggi atau melunak.
Kondisi tenaga kerja yang kuat berpotensi menjaga Greenback, sedangkan pelemahan akan menambah tekanan bagi USD. Sementara BoJ disebut-sebut akan melanjutkan jalur kenaikan suku bunga, yang bisa menambah tekanan pada USD/JPY jika yen menguat lebih lanjut.