From pop culture to weird history, your votes rank the lists
- 259,252 VOTERS
- 1.4 BILLION VOTES
- 442,90 RANKINGS
From pop culture to weird history, your votes rank the lists
Setelah Reserve Bank of Australia (RBA) menjaga suku bunga pada 3,6% pada pertemuan Desember, AUD rebound terlihat di pasar Asia. Deklarasi kebijakan menegaskan bahwa risiko inflasi cenderung ke atas meski diperlukan waktu lebih lama untuk menilai keberlanjutan tekanan harga. Gubernur RBA Michele Bullock menekankan bahwa jalur kebijakan ke depan masih mungkin berupa jeda panjang atau kenaikan tanpa memberikan kepastian.
Pergerakan AUD/USD mencapai wilayah sekitar 0,6650 setelah mengalami tekanan sebelumnya, menunjukkan respon pasar terhadap nada kebijakan yang tetap akomodatif namun berhati-hati. Meski dolar AS bergerak menguat tipis secara umum, momentum AUD tetap dibatasi oleh risiko global dan prospek kebijakan bank sentral utama lainnya.
Investors menantikan data tenaga kerja AS seperti laporan JOLTS untuk September dan Oktober serta pembaruan ADP mingguan menjelang rilis keputusan kebijakan Federal Reserve. Karena fokus pasar tertuju pada arah kebijakan AS, volatilitas pada pasangan mata uang mayor seperti AUDUSD diperkirakan tetap tinggi dalam beberapa sesi mendatang.
Keputusan RBA memperburuk perdebatan mengenai jalur kebijakan jangka pendek di Australia dan menambah tekanan bagi AUD untuk mempertahankan momentum menuju level lebih tinggi. Pasar menimbang kemungkinan jeda kebijakan yang diperpanjang atau kenaikan di masa depan, dengan data inflasi dan pertumbuhan menjadi penentu utama.
Di saat yang sama, beberapa pasangan utama menunjukkan pergerakan rendah namun berkelanjutan: EUR/USD terjebak di sekitar 1,1650, GBP/USD berfluktuasi di bawah 1,3350, dan USD/JPY tetap stabil di sekitar 156,0. Kondisi ini mencerminkan ketidakpastian global dan pergeseran arus pelaku pasar antara sikap risk-on dan risk-off.
Harga emas juga bergerak melemah, dengan XAU/USD berada di wilayah negatif sekitar $4.180 per ons, mencerminkan dampak kebijakan dan arus risiko terhadap aset safe-haven.
