AUDJPY melemah dari level tertinggi 104,72 yang dicapai pada sesi Asia. Momentum bullish selama beberapa hari berturut-turut akhirnya tertahan oleh dorongan dari yen. Pergerakan turun terjadi seiring meningkatnya tekanan pada yen yang mendapat dukungan dari potensi intervensi otoritas. Harga diperdagangkan sekitar 104,50, menandai penurunan dari puncaknya dan membentuk peluang bagi level support jangka pendek.
Secara fundamental, komentar pejabat Jepang dan risalah BoJ menyorot bahwa sebagian anggota dewan mengindikasikan kesiapan melanjutkan kenaikan suku bunga jika proyeksi ekonomi dan inflasi terpenuhi. Dukungan yen muncul di tengah kekhawatiran volatilitas nilai tukar yang berlebihan. Pasar menimbang risiko bahwa langkah kebijakan Jepang bisa memperpanjang tren penguatan yen dalam beberapa sesi ke depan. Sinyal kebijakan yang lebih tegas di BoJ meningkatkan fokus investor terhadap sisi risiko pasangan ini.
Di sisi lain, risalah RBA yang dirilis membawa nuansa berbeda pada dinamika AUDJPY. Inflasi Australia tetap berada di atas target, dan pasar memperkirakan kemungkinan kenaikan suku bunga pada Februari 2026, yang akan menambah dinamika terhadap aussie. Namun beberapa anggota dewan menunjukkan kekhawatiran mengenai seberapa lama kebijakan moneter tetap terlalu ketat, menambah ketidakpastian bagi arah mata uang domestik. Secara teknikal, pergerakan harga saat ini mencerminkan respons terhadap data moneter terbaru dan potensi intervensi yang relevan, yang dapat mengubah sentimen pasar dalam beberapa jam hingga hari ke depan.
Ruang kebijakan BoJ tetap menjadi faktor utama yang mempengaruhi AUDJPY. Risalah rapat tanggal 29-30 Oktober menunjukkan bahwa beberapa anggota dewan setuju dengan prospek kenaikan suku bunga jika skenario proyeksi terwujud. Hal ini menambah dinamika volatilitas karena pasar menilai kehati-hatian pelaku kebijakan dalam menyesuaikan laju pengetatan. Investor mengamati bagaimana perubahan dalam ekspektasi harga dan upah dapat membentuk arah pasangan mata uang ini.
Sementara itu, pasar juga memperhatikan sinyal dari RBA. Risalah Desember menunjukkan bahwa beberapa anggota dewan semakin ragu bahwa kebijakan moneter tetap ketat, yang menimbulkan pandangan campur aduk tentang arah aussie. Data inflasi yang tetap lebih tinggi dari target menempatkan tekanan pada bank sentral untuk mempertahankan sikap yang hati-hati terhadap kenaikan suku bunga di 2026. Kombinasi ini berpotensi menjaga AUDJPY dalam kisaran volatil, tergantung rilis data dan risiko eksternal.
Dengan pergerakan harga sekitar 104,50 dan ekspektasi bahwa risk-on/off flow bisa berubah akibat kabar kebijakan, trader perlu memperhatikan level kunci. Pasar memperhitungkan bahwa RBA bisa menambah tekanan pada AUD jika kebijakan tetap lebih longgar, meskipun fakta inflasi tinggi menimbulkan kekhawatiran. Skenario teknikal tetap rapuh, dan penutupan di bawah 104,50 bisa membuka peluang menuju 103,00, sedangkan pergerakan di atas 105,00 dapat mengubah dinamika menuju target 106,00 atau lebih.