From pop culture to weird history, your votes rank the lists
- 259,252 VOTERS
- 1.4 BILLION VOTES
- 442,90 RANKINGS
From pop culture to weird history, your votes rank the lists
Perdagangan AUDUSD pada awal pekan menunjukkan kekuatan relatif terhadap dolar AS, didorong oleh dinamika kebijakan global dan sentimen pasar yang berhati-hati. Bank Rakyat Tiongkok (PBOC) memutuskan untuk mempertahankan Suku Bunga Dasar Pinjaman (LPR) satu tahun di 3,00% dan LPR lima tahun di 3,50%, langkah yang menambah stabilitas likuiditas regional. Penilaian terhadap risiko inflasi di Australia juga mendasari pergerakan mata uang tersebut dengan ekspektasi bahwa RBA akan menilai lagi potensi pengetatan kebijakan di masa depan.
Para pedagang menunggu risalah pertemuan Reserve Bank of Australia (RBA) untuk petunjuk mengenai prospek kebijakan dan evaluasi tekanan inflasi. Risalah tersebut diperkirakan akan mengungkap pandangan pejabat mengenai bagaimana kebijakan moneter dapat menyesuaikan diri jika inflasi tetap tinggi. Selain itu, kontrak Suku Bunga Antar Bank ASX 30-Hari untuk Februari 2026 menunjukkan peluang kenaikan suku bunga, meskipun probabilitas relatif rendah saat ini.
Secara teknis, AUDUSD terlihat berada di sekitar EMA sembilan hari dan diperdagangkan di dekat level 0,6620, memberi sinyal bahwa tren naik masih terjaga. RSI 14-hari berada di sekitar tingkat 57, menunjukkan momentum netral hingga bullish tanpa menunjukkan kondisi overbought. Jika harga menembus di atas batas atas saluran naik, potensi penguatan lebih lanjut menuju resistance utama menjadi lebih mungkin, dengan target sekitar 0,6685 dan 0,6707.
Faktor kebijakan ada di jantung dinamika AUDUSD. Ekspektasi inflasi konsumen Australia melonjak menjadi 4,7% pada Desember, menandakan tekanan hawkish bagi RBA meskipun data global menunjukkan beberapa pelonggaran. Pasar mencermati bagaimana RBA menilai tekanan inflasi dan prospek pengetatan kebijakan di tengah situasi global yang berubah-ubah.
Di China, keputusan PBOC untuk tidak mengubah LPR menambah stabilitas kebijakan moneter regional dan meningkatkan arus modal menuju aset berisiko termasuk mata uang komoditas. Kebijakan ini dapat menjadi dukungan bagi AUD karena hubungan perdagangan dan ekspektasi pertumbuhan Asia yang lebih kuat. Anomali volatilitas jangka pendek dapat beresonansi pada pergerakan AUD terhadap USD.
Di sisi kebijakan AS, pernyataan dari pejabat Federal Reserve menunjukkan sikap hati-hati terhadap penurunan suku bunga. Pesan bahwa pemotongan 75 basis poin telah berlangsung dan perlunya evaluasi dampaknya menambah dinamika di pasar uang. Pasar memperkirakan probabilitas penahanan suku bunga di pertemuan mendatang lebih tinggi, yang mendukung AUD dalam jangka pendek meskipun faktor teknis juga menjadi penentu arah.
Secara teknis, AUDUSD mempertahankan tren naik moderat dengan fokus pada level 0,6685 dan 0,6707 sebagai target jangka pendek. Harga bergerak di atas EMA sembilan hari yang menahan pelemahan dan menguatkan tekanan pembeli. Jika momentum berlanjut, pasangan siap menguji resistance berikutnya dalam beberapa sesi, asalkan tidak terjadi penyempitan mendasar pada pola harga.
Indikator RSI 14-hari berada di sekitar 57, menunjukkan ruang untuk pergerakan lebih lanjut tanpa overbought berlebih. Arah harga juga menunjukkan bahwa saluran naik memberi dukungan, meskipun pergerakan sideways dalam beberapa jam terakhir membuat konsolidasi pendek mungkin terjadi. Pelaku pasar tetap memperhatikan level 0,6620 sebagai area kunci bagi kelanjutan tren.
Rangkuman sinyal perdagangan menunjukkan rekomendasi beli pada AUDUSD dengan entry sekitar 0,6615, target 0,6707, dan stop loss 0,6560. Rasio risiko-imbangan sekitar 1:1,7, memenuhi standar minimal 1:1,5. Sinyal ini menggabungkan faktor fundamental terkait kebijakan bank sentral dengan dinamika teknikal yang sedang berlangsung, memberi peluang yang menarik bagi trader yang sesuai profil risiko.
