Data PMI Manufaktur Tiongkok menunjukkan peningkatan menjadi 50,1 pada Desember, melampaui estimasi 49,2. PMI Non-Manufaktur juga naik menjadi 50,2 dari 49,5, menandakan ekspansi aktivitas yang berkelanjutan. Kondisi tersebut memberi dukungan bagi mata uang berisiko dan menjaga AUD relatif stabil terhadap USD meski volume perdagangan cenderung tipis karena liburan Tahun Baru di Australia. Secara keseluruhan, sinyal aktivitas China yang lebih kuat menambah pijakan bagi sentimen bullish pada AUD, terutama saat dinamika global sedang diperhatikan para pelaku pasar.
Selain itu, pernyataan di Risalah Rapat Desember dari Reserve Bank of Australia mencatat bahwa meskipun dewan tidak secara eksplisit membahas pemotongan lebih lanjut, kondisi inflasi tetap menjadi fokus utama. Para pembuat kebijakan menunjukkan kesiapan untuk memperketat jika inflasi tidak mereda sesuai harapan, dan laporan CPI Kuartal IV yang dirilis pada akhir Januari menjadi sumber tekanan utama. Sementara itu, rilis data AS terkait FOMC memperkaya konteks kebijakan global, dengan fokus pada bagaimana inflasi dan pertumbuhan tenaga kerja memikat arah suku bunga di masa depan.
Di tengah gambaran tersebut, AUD terlihat mendapat dukungan dari ekspektasi bahwa kebijakan moneter domestik bisa lebih hawkish jika inflasi tetap tinggi. Dolar Australia menguat terhadap USD dan bertahan di dua sesi berturut-turut, meski pasar menunggu konfirmasi lebih lanjut dari data inflasi dan penilaian ulang langkah kebijakan RBA. Adapun volume perdagangan cenderung rendah karena liburan, namun arah umum tetap mengarah pada potensi pergerakan positif jika data selanjutnya konsisten.
Di sisi AS, Risalah Rapat Federal (FOMC) Desember menunjukkan sebagian besar pejabat menilai akan tepat untuk menahan pemotongan suku bunga lebih lanjut jika inflasi menurun seiring waktu. Hal ini mendukung kestabilan DXY, yang diperdagangkan sekitar 98,20 pada saat laporan ini ditulis, mencerminkan kebijakan AS yang tetap hati-hati namun tidak agresif. Alat FedWatch CME menunjukkan probabilitas penahanan suku bunga pada pertemuan Januari mencapai sekitar 85,1%, meningkat dari hari sebelumnya, dengan peluang pemotongan 25 basis poin menurun menjadi sekitar 14,9%.
Klaim tunjangan pengangguran awal AS turun menjadi 214 ribu, lebih rendah dari perkiraan 223 ribu, sedangkan klaim tunjangan lanjutan naik menjadi 1,923 juta. Data tenaga kerja ini menunjukkan dinamika pasar kerja yang melemah secara bertahap, memberi ruang bagi kebijakan yang tidak terlalu agresif. Sementara itu, inflasi di AS dan ekspektasi pasar tetap menjadi faktor utama yang mempengaruhi keputusan FOMC di rapat berikutnya.
Secara keseluruhan, kombinasi pandangan kebijakan AS yang cenderung menahan pemotongan dan data tenaga kerja yang relatif kuat menimbulkan dinamika pasar yang cautius terhadap dolar. Kondisi ini memberikan AUD peluang untuk menjaga momentum jika kebijakan RBA tetap hawkish, meskipun para pelaku pasar juga memantau risiko eksternal yang berpotensi memicu volatilitas lebih lanjut pada pasangan AUDUSD.
Dari sisi teknikal, AUD/USD masih berada dalam kanal naik yang menandai tren bullish yang berkelanjutan. Pasangan ini diperdagangkan di atas EMA sembilan hari yang sedang meningkat, menunjukkan dukungan bagi pergerakan naik jangka pendek. RSI 14-hari berada di sekitar 64,8, menunjukkan ruang bagi potensi kenaikan lebih lanjut meskipun berada mendekati wilayah jenuh beli.
Secara tingkat harga, AUD/USD sedang menguji batas psikologis di sekitar 0,6700 dengan level 0,6727 berfungsi sebagai target antar-waktu. Upaya menembus ke atas dapat membuka jalan menuju sekitar 0,6850 sebagai batas atas kanal, sedangkan sisi bawah dekat EMA 9 hari di 0,6684 dan batas bawah kanal di sekitar 0,6680 berfungsi sebagai level penopang. Penurunan lebih lanjut bisa membawa harga mendekati level terendah enam bulan di sekitar 0,6414 yang sebelumnya disentuh pada Agustus.
Rencana perdagangan yang direkomendasikan adalah posisi long dengan stop pada sekitar 0,6680 dan target sekitar 0,6850, memberi risiko relatif yang memadai sekitar 1:1.5 atau lebih. Namun, volatilitas tetap dapat meningkat menjelang rilis data inflasi Australia atau keputusan kebijakan RBA, sehingga manajemen risiko menjadi aspek krusial bagi pelaku pasar. Jika harga mampu mempertahankan level di atas 0,6690, peluang breakout ke wilayah atas kanal tetap relevan dalam beberapa minggu ke depan.