Dolar AS varian pada pembukaan sesi Asia, menguat tipis di atas level terendah minggu lalu karena para investor menantikan rilis survei ekspektasi konsumen bulan November dari Fed New York.
Survei ini diyakini menjadi indikator utama bagi sentimen pasar dan potensi perubahan arah kebijakan moneter AS dalam beberapa minggu ke depan.
Analis mencatat bahwa proyeksi inflasi yang mendekati 3% memberi ruang bagi Federal Reserve untuk menimbang langkah pelonggaran, selama pasar tenaga kerja menunjukkan dinamika yang merespons.
Dalam konteks kebijakan, data survei ekspektasi inflasi sekitar 3% menjadi salah satu faktor kunci yang akan dinilai The Fed untuk menentukan tingkat kemantapan pelonggaran atau pengetatan.
Ketidakpastian pekerjaan, jika meningkat, cenderung mendorong keluarga menambah tabungan dan membatasi belanja, yang berpotensi melemahkan aktivitas konsumen dan memberi tekanan pada dolar.
Sebaliknya, jika outlook pekerjaan tetap kuat atau inflasi tidak melenceng dari target, pasar bisa menilai perlunya pengetatan kebijakan yang mendukung laju dolar.
Secara teknikal, tidak ada sinyal beli atau jual yang jelas dari laporan ini sehingga pedagang sebaiknya menunda eksekusi posisi baru.
Fokus konfirmasinya adalah rilis data tenaga kerja berikutnya atau pernyataan pejabat bank sentral yang memberi arah lebih tegas.
Untuk manajemen risiko, disarankan menggunakan ukuran posisi yang moderat serta stop loss dan take profit dengan rasio minimal 1:1,5 saat sinyal perdagangan muncul.