Indeks dolar (DXY) bertahan di sekitar 98,0 setelah rilis data nonfarm payrolls untuk November yang menunjukkan pelemahan tenaga kerja. Data ini menegaskan bahwa permintaan tenaga kerja tetap lemah meski tekanan bagi kebijakan pelonggaran belum muncul secara jelas.
Secara teknikal, level 98,0 berfungsi sebagai support penting dan menjadi batas antara masa konsolidasi dengan peluang pergerakan berikutnya. Pergerakan di sekitar level ini cenderung menciptakan volatilitas jangka pendek karena pasar menimbang implikasi data terhadap rencana kebijakan The Fed.
Para analis menilai bahwa payrolls lemah meningkatkan ekspektasi terhadap pelonggaran bertahap, tetapi momentum pemangkasan belum cukup kuat untuk mengubah jalur kebijakan secara segera. Gelombang pemikiran ini memperkuat argumen bagi dolar yang tetap beringsut lebih kuat hingga data inflasi berikutnya.
Rilis terbaru menunjukkan bahwa kebijakan The Fed untuk mempertahankan suku bunga pada pertemuan Januari masih di jalur yang dipetakan. Pasar secara luas mengantisipasi bahwa langkah pemotongan akan datang namun dengan jalur yang lebih lambat dari yang awalnya diperkirakan.
Gubernur Fed Christopher Waller menekankan bahwa kebijakan tetap berada di wilayah netral secara bertahap. Ia menggarisbawahi inflasi yang masih berada di atas target dan menekankan bahwa perlunya kehati-hatian dalam menurunkan suku bunga.
Analisis menunjukkan bahwa penurunan suku bunga lebih lanjut kemungkinan diundur hingga Maret atau April, tergantung bagaimana tenaga kerja dan inflasi berkembang. Peluang pelonggaran bertahap diharapkan menyeimbangkan perlambatan ekonomi dengan stabilitas harga.
Dengan jalur pemangkasan yang lebih lambat, dolar dapat tetap kuat jika ekspektasi pelonggaran di awal tahun melambat atau tertunda. Kondisi saat ini menambah kebutuhan bagi trader untuk memperhatikan pola teknikal di sekitar level kunci seperti 98 dan level berikutnya.
Volatilitas di sekitar 98–99 segera dapat menciptakan peluang entry bagi trader yang menerapkan manajemen risiko ketat. Pergerakan ini dipengaruhi oleh data tenaga kerja, komentar pejabat The Fed, dan dinamika fiskal AS.
Investor disarankan memantau rilis data ekonomi mendatang serta interpretasi pejabat bank sentral untuk menilai arah lanjutan dan menempatkan stop loss serta take profit yang sesuai dengan profil risiko.