Indeks dolar AS (DXY) melemah menuju sekitar 98,90 pada pembukaan sesi Asia, menandai koreksi dalam pergerakan mata uang utama terhadap enam pasangan utama.
Analis menilai pelemahan ini didorong oleh harapan bahwa Federal Reserve akan memangkas suku bunga pada pertemuan Desember, sehingga daya tarik dolar sebagai aset lindung nilai cenderung menurun.
Secara teknikal, pergerakan ini berpotensi memicu koreksi jangka pendek jika level support gagal bertahan dan data lain menunjukkan pelemahan lebih lanjut.
Pasar berjangka memperkirakan pemangkasan 25 basis poin pada Desember dengan probabilitas sekitar 90 persen, naik signifikan dari sekitar 71 persen seminggu lalu.
Investor menantikan konferensi pers Ketua Fed Jerome Powell untuk petunjuk lebih lanjut mengenai jalur kebijakan ke depan.
Walau ada dorongan dovish, komentar hawkish dari pejabat Fed tetap bisa memberikan dukungan bagi DXY dalam jangka pendek jika nada kebijakan cenderung menahan tekanan dolar meski data ekonomi melambat.
Indeks Sentimen Konsumen University of Michigan untuk Desember tercatat 53,3, lebih tinggi dari pembacaan akhir November sebesar 51,0 dan melampaui estimasi 52,0.
Kenaikan ini menunjukkan peningkatan Optimisme konsumen meski tekanan inflasi dan pertumbuhan masih menjadi fokus pengawasan para pemangku kebijakan.
Hasil ini menambah dinamika bagi prospek kebijakan The Fed, karena data konsumen yang lebih kuat bisa memperkuat argumen penyesuaian laju pemangkasan suku bunga secara bertahap.
Kebijakan suku bunga AS yang dinanti serta kinerja dolar terhadap aset berisiko bisa membentuk arah pergerakan di berbagai kelas aset seperti mata uang, komoditas, dan indeks global dalam beberapa minggu ke depan.
Trader disarankan memantau rilis data ekonomi berikutnya dan pernyataan Powell untuk menyesuaikan posisi secara proaktif serta mengelola risiko dengan lebih efektif.
Saran umum adalah menunggu konfirmasi arah dari catatan makro berikutnya sebelum memasuki posisi besar, dengan memperhatikan prinsip risk-reward minimal 1:1,5.