Indeks Dolar AS (DXY) telah mundur dari level tertinggi sesi di sekitar 98,44 dan kembali mendekati 98,25. Pergerakan ini menandai penurunan sekitar 2% dari puncak bulan November dan penurunan sekitar 10% secara tahunan. Faktor utama mencakup kegelisahan seputar kebijakan perdagangan yang diusung pemerintah AS serta tanda-tanda perlambatan ekonomi global yang semakin terlihat.
Para pelaku pasar menilai bahwa data klaim tunjangan pengangguran AS yang akan dirilis nanti hari Rabu tidak akan memberi dukungan kuat bagi greenback. Dalam sesi perdagangan akhir tahun yang relatif tenang, DXY tetap berada sedikit lebih tinggi meski telah kehilangan sebagian besar keuntungan intraday setelah menyentuh puncak 98,44. Pergerakan ini menandai karakter pasar valuta asing yang cenderung hati-hati menjelang penutupan akhir tahun.
Secara teknikal, indeks ini berada di area 98,25 mendekati pembukaan sesi AS. Penutupan yang lebih tinggi dalam beberapa sesi sebelumnya menunjukkan pembatasan kenaikan di tengah tekanan eksternal. Investor tetap memantau dinamika imbal kebijakan moneter sebagai faktor penentu arah berikutnya.
Faktor kebijakan moneter global menjadi pendorong utama arah DXY. Federal Reserve tetap berada di tengah siklus pelonggaran moneter, sedangkan sebagian besar bank sentral lain telah memperlihatkan jalur menuju tingkat terminal. Kondisi ini menciptakan perbedaan kebijakan yang mendukung pelemahan dolar terhadap mata uang utama lainnya.
Selain itu, kekhawatiran investor mengenai dampak kebijakan perdagangan AS yang kurang konsisten menambah tekanan jual terhadap dolar. Indeks ini telah turun sekitar 2% dari puncak November, meskipun masih menunjukkan pergerakan yang rapuh. Pasar juga menilai bahwa tanda perlambatan ekonomi dapat memperkuat tekanan pada greenback seiring berjalannya kuartal terakhir.
Di sisi politik, tekanan untuk menurunkan biaya pinjaman oleh otoritas kebijakan telah mengikis kepercayaan terhadap independensi bank sentral. Hal ini menambah risiko terhadap kebijakan moneter AS dan memperbesar peluang dolar terhadap tekanan lebih lanjut. Skenario tersebut berpotensi membuat dolar tetap tergelincir menuju 2026.
Para pelaku pasar valuta asing mungkin mempertimbangkan posisi jual terhadap dolar jika data ekonomi AS lebih lemah dari ekspektasi. Dengan DXY yang berada di kisaran 98,25, peluang koreksi ke bawah masih terbuka seiring risiko kebijakan dan kinerja ekonomi yang mengecewakan. Secara umum, potensi penurunan dolar terlihat lebih kuat dalam kerangka data terbaru.
Konteks teknikal saat ini memfasilitasi potensi penurunan lebih lanjut untuk DXY jika rilis data pekerjaan AS mengonfirmasi pelambatan. Namun pergerakan ini juga bisa terbatas jika investor mengalihkan fokus pada data inflasi atau risiko geopolitis. Secara umum, peluang sell terlihat lebih kuat dibanding buy pada skenario ini.
Rencana manajemen risiko menjadi kunci: tetapkan stop loss di sekitar 98,65 untuk membatasi kerugian, dan target keuntungan sekitar 96,75 untuk rasio risiko-imbalan 1:1.5 atau lebih. Perlu diingat volatilitas akhir tahun bisa kembali melonjak karena rilis data ekonomi. Investor disarankan memantau rilis data klaim tunjangan pengangguran serta arahan kebijakan Fed untuk arah jangka menengah.