Indeks Dolar AS bergerak terbatas di sekitar level 98.00 jelang dirilisnya Risalah Pertemuan Desember FOMC. Para pelaku pasar menilai isi risalah akan membantu mengklarifikasi jalur kebijakan Fed untuk tahun 2026. Dalam suasana yang penuh ketidakpastian, DXY diperkirakan tetap lebih berhati-hati sambil menunggu petunjuk dari komite kebijakan.
Fakta mengenai probabilitas perubahan suku bunga tetap menjadi fokus utama para trader. Alat prediksi FedWatch CME menunjukkan peluang Fed mempertahankan suku bunga pada pertemuan Januari sekitar 83,9%, naik dari 80,1% pekan lalu. Sisi lain, peluang pemotongan 25 basis poin menurun menjadi sekitar 16,1% dari 19,9% sebelumnya, menandakan pasar menilai jalur kebijakan cenderung tetap hawkish dalam jangka pendek.
Di samping kebijakan moneter, sentimen risiko global tetap dipengaruhi oleh dinamika geopolitik. Ketegangan di Ukraina-Rusia serta konflik di Timur Tengah meningkatkan volatilitas dan membatasi arah dolar. Investor cenderung menimbang risiko geopolitik saat menilai apakah dolar akan menguat sebagai aset safe-haven atau melemah jika optimisme pertumbuhan global bertambah.
Meski arah jangka menengah dolar bisa melemah bila ekspektasi dua pemotongan suku bunga di 2026 terwujud, gambaran saat ini menunjukkan volatilitas yang tetap tinggi bagi mata uang utama. Investor akan mempertimbangkan keseimbangan antara sikap Fed serta risiko perlambatan ekonomi global saat mengambil posisi terhadap USD.
DXY saat ini diperdagangkan di sekitar 98.00, mencerminkan fase konsolidasi menjelang risalah FOMC. Pasar menilai risalah akan memberikan wawasan tentang jalur kebijakan di 2026 dan apakah Fed mengisyaratkan pelonggaran bertahap atau mempertahankan poros kebijakan hawkish.
Secara luas, risiko geopolitik dan ketidakpastian regional menambah tekanan pada sentimen pasar. Ketegangan lebih lanjut bisa mendorong arus modal ke aset-aset safe-haven, namun situasi yang lebih berpotensi meningkatkan volatilitas juga bisa memicu perubahan arah dolar secara cepat tergantung data dan komentar pejabat bank sentral.
Rilis Risalah Desember akan menjadi petunjuk utama bagi jalur kebijakan yang akan diambil Fed pada tahun depan. Trader disarankan untuk memantau secara cermat bagaimana FOMC menggambarkan prospek suku bunga dan bagaimana respons pasar terhadap komentar para pejabatnya. Dalam konteks ini, prospek dua pemotongan suku bunga pada 2026 menjadi faktor penting yang perlu diperhatikan.
Sinyal trading yang dapat diambil secara mendasar adalah posisi short pada DXY jika kondisi teknikal dan risalah mendukungnya. Misalnya, jika open di 98.00, target 96.50 dan stop di 99.00, maka risiko 1.0 poin dan potensi keuntungan 1.5 poin, menghasilkan rasio risiko/imbalan sekitar 1:1.5 yang memenuhi standar yang disyaratkan.
Untuk manajemen risiko, trader dianjurkan mengelola ukuran posisi sesuai likuiditas pasar dan volatilitas sesaat. Disarankan juga memperhatikan komentar pejabat Fed, dinamika geopolitik, serta faktor-faktor makro lainnya. Diversifikasi eksposur dan penggunaan stop loss yang ketat menjadi bagian penting dari strategi ini.