Risalah Desember BoJ menunjukkan kelanjutan jalur pengetatan pada 2026. Para pembuat kebijakan menilai jarak menuju level netral masih cukup besar, sehingga kenaikan suku bunga secara bertahap menjadi opsi utama dalam beberapa bulan mendatang. Pernyataan ini menegaskan fokus pada pengetatan yang berkelanjutan meski target inflasi 2 persen tetap menjadi fokus BoJ.
Beberapa anggota BoJ juga menekankan bahwa langkah pengetatan tambahan diperlukan untuk memperkuat yen. Mereka menyarankan kenaikan bunga dengan interval beberapa bulan guna menjaga dinamika pasar tenaga kerja dan biaya perusahaan. Sinyal ini meningkatkan prospek yen menguat jika kondisi aktual sejalan dengan ekspektasi kebijakan hawkish.
Di pasar, USD/JPY naik sekitar 0,17 persen mendekati 156,30 pada sesi Asia. Yen tampak agak tertekan meski pasar tenaga kerja menunjukkan daya tahan. Sementara itu indeks dolar melayang mendekati 98,00 menjelang risalah rapat FOMC yang akan dirilis kemudian hari.
Dalam konteks AS, pejabat Fed melihat bahwa hanya ada satu penurunan suku bunga pada 2026. Struktur rencana penurunan ini mengikuti tiga pemotongan pada 2025, sebuah pola yang membentuk panggung bagi jalur kebijakan moneter yang relatif moderat. Market participants menyimpulkan bahwa siklus penurunan di AS tidak akan sejalan dengan kecepatan pengetatan di Jepang.
Pandangan Fed ini menjaga perdebatan terkait arah dolar terhadap yen. Pasar mendapati bahwa DXY relatif stabil menjelang rilis risalah FOMC, yang dapat memicu volatilitas pada pasangan USD/JPY. Perbedaan kebijakan antara BoJ yang mempertahankan jalur pengetatan dan Fed yang lebih berhati-hati menambah tekanan pada yen.
Secara teknis, pergerakan USD/JPY menuju 156,30 mencerminkan respons pasar terhadap pernyataan tersebut. Dolar AS berada sedikit di atas level 98,0 menjelang rilis risalah, memberi sinyal bahwa sentimen utama adalah menjaga perbedaan kebijakan. Investor juga menilai bahwa sentimen risiko global turut mempengaruhi arah pasangan ini di sisa minggu ini.
Analisis menunjukkan jarak ke level netral bagi yen masih cukup jauh, sehingga peluang bagi dolar untuk menguat lebih lanjut tetap ada jika BoJ mengulangi sikap hawkish. Namun, faktor data ekonomi dan komentar BoJ bisa mengubah dinamika ini dengan cepat. Pelaku pasar perlu memantau berita Desember dari BoJ dan FOMC untuk konfirmasi arah.
Untuk trader, skenario risiko-reward mengandung volatilitas tinggi menjelang risalah FOMC. Karena sinyal belum jelas, rekomendasi trading disarankan bersifat hati-hati dan fokus pada manajemen risiko. Perhatikan level teknis dan korelasi pasar untuk menangkap potensi breakout tanpa terjebak dalam retracement mendadak.
Ke depan, risalah Desember BoJ bersama dengan rilis risalah FOMC akan menjadi kunci arah pasangan. Jika BoJ menegaskan jalur pengetatan dan Fed tidak mengubah arah secara drastis, USD/JPY berpeluang menguji resistance di sekitar 156,5 hingga 157,0. Sebaliknya, jika data AS mengecewakan, momentum kenaikan bisa melambat dan pasangan ini bisa melemah kembali.