Dalam wawancara dengan Econostream, Olli Rehn menekankan bahwa tekanan penurunan inflasi di Zona Euro cenderung lebih dominan daripada potensi kenaikan harga dalam waktu dekat, menambah fokus pada kestabilan harga sebagai fondasi kebijakan.
Rehn menegaskan pentingnya menjaga ruang bagi bank sentral untuk bertindak, dengan komitmen mempertahankan opsi penuh pada suku bunga dan kesiapan bertindak pada setiap rapat. Kebijakan yang fleksibel dianggap krusial untuk menghadapi dinamika inflasi yang berubah-ubah.
Meski sinyal penurunan inflasi terlihat, ekspektasi inflasi tetap berada di sekitar target 2 persen, menempatkan risiko kebijakan pada keseimbangan antara kestabilan harga dan respons terhadap perkembangan ekonomi.
Reaksi pasar terlihat pada EURUSD yang bergerak sideways mendekati level 1,1660 saat berita dibahas, mencerminkan kurangnya petunjuk arah kebijakan suku bunga di saat itu.
Ketidakpastian mengenai jalur kebijakan membuat para trader menilai data inflasi, prospek pertumbuhan, dan dinamika likuiditas sebagai pendorong utama arah jangka pendek pasangan mata uang tersebut.
Dalam konteks kebijakan global, kekhawatiran tentang kehilangan independensi kebijakan bank sentral utama, seperti Fed, juga dapat mempengaruhi kebijakan ECB dan persepsi risiko di pasar FX.
Dengan dinamika ketidakpastian, pendekatan trading sebaiknya menimbang level teknikal kunci sekitar 1,1660 dan memantau komentar pejabat ECB untuk petunjuk arah lebih lanjut.
Faktor fundamental berupa stabilnya ekspektasi inflasi di sekitar target 2 persen menahan volatilitas jangka pendek, sehingga pergerakan harga cenderung datar kecuali ada kejutan data ekonomi.
Jika timbul peluang breakout, risikonya perlu diimbangi dengan target laba minimal 1:1.5, tetapi saat ini sinyal spesifik belum terkonfirmasi sehingga fokus utama adalah manajemen risiko dan kesiapan menyesuaikan posisi seiring perkembangan.