USD/JPY menguat mendekati 155,60 di awal sesi Asia hari Kamis, menandai kelanjutan minat belinya meskipun komentar kebijakan dari regulator tetap berhati-hati. Pergerakan teknikal terlihat tipis namun cukup konsisten di sekitar level tersebut, menunjukkan respon pasar terhadap kombinasi data inflasi yang akan datang dan pandangan pejabat bank sentral. Investor mencoba menilai keseimbangan antara sentimen pelaku pasar terhadap penguatan dolar dan tekanan dari kemungkinan langkah BoJ.
Gubernur Federal Reserve Christopher Waller menekankan bahwa bank sentral masih memiliki ruang untuk memangkas suku bunga, tetapi tidak tergesa-gesa melakukannya. Ucapan itu dinilai menambah dukungan bagi Greenback dalam kerangka waktu dekat meski jalur kebijakan AS tetap tidak pasti. Sisi lain pasar tetap memantau sinyal bahwa dua kali pemangkasan pada tahun depan bisa jadi kenyataan, sehingga arah perdagangan USDJPY perlu diiringi dengan perubahan proyeksi kebijakan.
Para pedagang juga akan menantikan rilis data inflasi IHK AS untuk November yang dijadwalkan dirilis pada hari ini. Data tersebut berpotensi mengonfirmasi atau mengubah ekspektasi pemangkasan suku bunga AS di masa mendatang. Kontrak berjangka Fed menunjukkan peluang yang sedang berubah mengenai jalur kebijakan, menambah dinamika pada pasangan mata uang ini.
Di sisi lain, pasar memperkirakan BoJ akan menaikkan suku bunga kebijakan menjadi 0,75% dari 0,5% pada pertemuan dua hari yang berakhir Jumat. Langkah ini berpotensi menguatkan Yen dan menciptakan hambatan bagi USDJPY untuk melanjutkan kenaikan. Gambaran tersebut menambah dinamika pada bagaimana para pelaku pasar menilai arah pasangan ini dalam jangka pendek.
Gubernur BoJ Kazuo Ueda menekankan bahwa proyeksi ekonomi dan jalur harga dasar bank sentral menunjukkan kemajuan yang makin dekat dengan target inflasi. Pernyataan ini memperkuat ekspektasi bahwa kebijakan bisa mengambil rute lebih agresif jika data menunjukkan tekanan harga terus meningkat. Meski demikian, kebijakan AS dan kondisi global tetap menjadi faktor penentu arah.
Secara keseluruhan, arah jangka pendek USDJPY dipandang menantang karena dua kekuatan kebijakan saling bertentangan. Rilis data inflasi AS dan pernyataan pejabat bank sentral lanjut akan menjadi pemicu volatilitas bagi pasangan ini. Investor disarankan memperhatikan level teknis dan isu-isu makro untuk menilai risiko dan peluang investasi.