Ekspor Minyak Rusia via Laut Naik 20% Minggu Lalu, Dampak pada Pasokan Global

Data pelayaran Bloomberg menunjukkan Rusia mengekspor sekitar 3,94 juta barel per hari melalui jalur laut pada minggu yang berakhir 30 November, meningkat sekitar 20% dibanding pekan sebelumnya. Angka tersebut menjadi yang tertinggi sejak September.

Rata-rata ekspor empat minggu terakhir juga menunjukkan tren kenaikan, menandakan bahwa pasokan minyak melalui jalur laut masih solid meski ada gangguan produksi di dalam negeri.

Penambahan volume ekspor menimbulkan pertanyaan terkait permintaan global dan kemampuan pembeli untuk menyerap pasokan tambahan, mengingat konteks sanksi yang masih berjalan terhadap produsen Rusia.

Faktor Pendorong Lonjakan Ekspor

Analisa Commerzbank menyoroti bahwa serangan drone terhadap kilang di Rusia menekan kapasitas pemrosesan domestik, sehingga lebih banyak minyak mentah dialihkan untuk ekspor. Hal ini membantu menjaga arus ekspor tetap tinggi.

Meski produksi menurun di dalam negeri, beban logistik dan kendala lain di sektor hilir memperlancar pengiriman melalui laut, mendorong tingkat pengiriman yang lebih tinggi dari biasanya.

Akhir November mencatat lebih dari 180 juta barel minyak Rusia berada di kapal tanker di laut, sebuah indikator bahwa banyak kapal mencari pembeli meskipun tujuan akhirnya belum pasti.

Implikasi Bagi Pasar Minyak dan Risiko Pembeli

Kenaikan ekspor Rusia melalui jalur laut memperlihatkan peningkatan pasokan global, yang bisa menekan harga jika permintaan tidak sejalan. Pasar minyak mengevaluasi dinamika antara produksi domestik Rusia dan kebutuhan pembeli internasional.

Namun, tidak jelas bagaimana pembeli akan menyerap seluruh volume yang tersedia, mengingat faktor geopolitik dan kebijakan sanksi yang terus berubah. Volatilitas harga minyak tetap menjadi risiko bagi investor.

Pelaku pasar perlu memantau kebijakan sanksi, perubahan operasional kilang, serta langkah pembeli utama untuk menilai implikasi jangka pendek dan menengah pada instrumen minyak berjangka.