Ketegangan geopolitik di Venezuela dan wilayah Timur Tengah meningkatkan minat investor pada logam kuning sebagai tempat penyimpanan nilai. Investor mencari perlindungan saat risiko geopolitik membayangi pasar global, sehingga harga emas melonjak ke level tertinggi sepanjang masa. Para analis menilai bahwa permintaan safe-haven kemungkinan tetap kuat seiring ketidakpastian kebijakan di dua kawasan tersebut.
Kondisi geopolitik yang memburuk, didorong oleh intrik di karibia serta ketegangan antara Iran dan Israel, menambah tekanan pembelian emas. Dukungan tersebut juga datang dari penurunan imbal hasil obligasi AS dan dolar yang lebih lemah. Kombinasi ini memungkinkan logam kuning menjadi pilihan utama bagi sebagian investor yang mencari stabilitas nilai.
Dari sisi teknis, momentum bullish terlihat jelas dengan harga menembus level resistance awal. Jika emas berhasil menembus wilayah sekitar 4.500 dolar per ons, target berikutnya berada pada 4.550 dan 4.600. Namun jika harga turun di bawah 4.400, peluang perlambatan berlanjut menuju 4.381, lalu 4.350 dan 4.300 sebagai potensi level revisi.
Nilai tukar dolar AS melemah seiring investor menimbang dampak kebijakan moneter terhadap aset berisiko. Greenback yang lebih lemah membuat emas relatif lebih menarik bagi pemegang mata uang lain, karena harga bullion yang dihargai dalam dolar menjadi lebih murah bagi pembeli asing. Pasar juga menyimak sinyal bahwa pelonggaran kebijakan di masa mendatang bisa memperburuk daya tarik dolar terhadap komoditas berharga.
Konflik kebijakan di Federal Reserve nampak tidak bulat. Gubernur Fed menunjukkan pandangan dovish sementara beberapa pejabat menyoroti potensi distorsi pada data inflasi. Perbedaan pendapat ini menjaga volatilitas pada pasar obligasi dan logam mulia, sambil menambah ruang bagi pergerakan harga emas ke arah atas jika prospek pelonggaran berlanjut.
Data ekonomi AS yang dirilis belakangan menunjukkan tren inflasi yang membaik namun data tersebut bisa terdistorsi oleh penutupan pemerintah. Pasar menilai bahwa pemotongan suku bunga kebijakan yang lebih dalam bisa terjadi di masa depan, meski jalurnya masih diperdebatkan. Secara teknis, emas tetap dalam tren naik yang didorong juga oleh ekspektasi pelonggaran Fed, dengan fokus pada level 4.500 sebagai target utama.
Analisis teknis menunjukkan momentum bullish masih kuat, meskipun RSI telah berada di wilayah jenuh beli. Pergerakan harga yang menunjukkan pelebaran ke atas menandai bahwa tren naik masih berlanjut dalam jangka pendek. Investor melihat peluang untuk memanfaatkan momentum dengan memperhatikan target dekat di 4.500 dolar per ons.
Level kunci untuk pengamatan meliputi dukungan di sekitar 4.400 dan rintangan di sekitar 4.500. Jika harga menembus 4.500, proyeksi berikutnya berada di 4.550 dan 4.600, yang secara historis berpeluang mencapai area resistance berikutnya. Sebaliknya, penurunan di bawah 4.400 membuka jalur ke 4.381 lalu 4.350 dan 4.300 sebagai area reversal.
Contoh eksekusi yang konsisten: open 4.435, take profit 4.500, stop loss 4.400; rasio risiko-keuntungan sekitar 1.86 menghadirkan peluang laba yang menarik jika momentum berlanjut. Investor sebaiknya mempertimbangkan volatilitas dan likuiditas harian sebelum memutuskan eksekusi posisi.