Dow Jones Industrial Average menguat sekitar 250 poin di awal minggu yang dipersingkat karena liburan, menandai momentum positif di pasar ekuitas AS. Investor mengalir ke saham berkapitalisasi besar dan sektor yang terkait AI meskipun volume perdagangan relatif rendah karena jendela sesi yang lebih singkat. Sentimen risiko membaik menjelang penutupan perdagangan akhir tahun, dengan investor menimbang laporan keuangan dan data ekonomi yang akan dirilis.
Kondisi pasar secara umum menunjukkan bias naik menuju akhir tahun 2025, dengan beberapa sektor menunjukkan kinerja lebih kuat. Saham-saham terkait perdagangan AI bangkit, didorong oleh dorongan dari sektor keuangan dan material yang menunjukkan daya tahan meskipun adanya penantian data makro. Meskipun ada harapan rally Santa Claus, para pedagang menyadari bahwa jendela perdagangan akhir tahun semakin sempit karena NYSE dijadwalkan tutup lebih awal pada hari Rabu.
Volatilitas cenderung tetap rendah menjelang liburan, meskipun investor bersiap menghadapi data inflasi yang mungkin tidak lengkap akibat shutdown pemerintah. Respons terhadap angka inflasi terbaru menunjukkan ketenangan pasar meskipun beberapa komponen harga tetap rentan terhadap perubahan fiskal. Dalam konteks kebijakan moneter, pelaku pasar terus memantau sinyal The Fed terkait pelonggaran suku bunga di masa mendatang.
Rilis data ADP tenaga kerja AS dan pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) AS menjadi fokus utama pekan ini, karena keduanya berpotensi memberikan arah bagi kebijakan dan pergerakan indeks. Pasar menilai bahwa angka ADP terbaru mencerminkan kelemahan di pasar tenaga kerja, sementara laju pertumbuhan PDB cenderung melambat ke tingkat yang lebih moderat. Hasilnya dapat mempengaruhi ekspektasi terhadap langkah-langkah pelonggaran suku bunga dari The Fed.
Ketidakhadiran data inflasi yang lengkap akibat shutdown membuat reaksi terhadap angka inflasi terbaru terasa lebih berhati-hati. Laporan inflasi IHK menunjukkan bahwa beberapa komponen, seperti biaya sewa tempat tinggal, bergerak mendekati stagnasi, menambah nuansa kebingungan mengenai arah harga. Para pembuat kebijakan akan menilai data inflasi dengan tingkat skeptisisme yang sama seperti sebelum data hilang untuk menilai kebutuhan perubahan kebijakan.
ADP 4-minggu terakhir tercatat sekitar 16,25 ribu, menunjukkan sisa tekanan di pasar tenaga kerja AS. Sementara itu, pertumbuhan PDB tahunan untuk kuartal ketiga diperkirakan melambat menjadi 3,2% dari 3,8%, bertentangan dengan pandangan beberapa analis yang melihat potensi percepatan. Dengan data yang terbatas karena shutdown, pelaku pasar menilai bahwa jalur pelonggaran suku bunga bisa tetap terjaga, tergantung pada publikasi data inflasi berikutnya.
Kondisi pasar menjelang liburan umumnya tenang, namun dinamika bullish tetap terlihat di beberapa segmen. Momentum positif di sektor material konstruksi dan keuangan menambah kepercayaan bahwa pergerakan indeks bisa bertahan menuju akhir tahun. Meski demikian, investor tetap menimbang risiko volatilitas yang bisa muncul jika data ekonomi utama mengecewakan ekspektasi.
Sektor yang menguat, terutama keuangan dan material, menunjukkan potensi rotasi sektor yang berkelanjutan di sekitar perusahaan berkapitalisasi besar. Perdagangan intraday cenderung lebih terbatas karena sesi lebih pendek dan likuiditas menipis, sehingga analisis fundamental menjadi fokus utama. Diversifikasi portofolio menjadi strategi penting untuk menghadapi ketidakpastian liburan dan perubahan kebijakan yang dinamis.
Tidak ada sinyal perdagangan spesifik yang dapat ditarik dari laporan ini, sehingga rekomendasi trading tidak ditetapkan. Investor disarankan memantau rilis ADP, PDB, dan CPI berikutnya untuk menilai arah pasar. Sesuaikan rencana trading dengan profil risiko dan tujuan investasi masing-masing agar meminimalkan risiko dan memanfaatkan peluang yang muncul.