EUR/USD diperdagangkan sekitar 1,1739 saat Dolar AS melemah, dengan DXY turun untuk ketiga kalinya dalam empat sesi. Perkembangan ini muncul di tengah komentar kebijakan Fed yang beragam dari para pejabat, menambah ketidakpastian arah suku bunga di pasar.
Investors menanti rilis Nonfarm Payrolls (NFP) AS dan data Penjualan Ritel sebagai katalis utama. Nada kebijakan Fed tampak campuran, antara dovish hingga netral, sehingga volatilitas pasangan mata uang utama tetap berada di jalur tinggi.
Di arena global, EUR mendapat dukungan dari ekspektasi ECB yang cenderung mempertahankan suku bunga stabil, meski dinamika dolar tetap menjadi faktor penentu utama pergerakan EUR/USD.
Secara teknis, EUR/USD menunjukkan bias bullish meskipun berada dalam area tekanan. Indikator RSI yang berbalik naik menandakan minat beli menguat dan meningkatkan peluang penembusan di atas resistance kunci beberapa level.
Target teknikal menempatkan jalan ke 1,1800, 1,1850, hingga 1,1918 jika momentum berlanjut. Namun, jika pasangan turun di bawah 1,1700, fokus berpindah ke support sekitar 1,1645 (SMA 100-hari) dan kemudian menuju 1,1600.
Strategi perdagangan yang direkomendasikan adalah posisi long dengan open 1.1739, stop loss 1.1645, dan take profit 1.1918, memberikan risk-reward sekitar 1:1.9. Proyeksi ini sejalan dengan potensi breakout menuju level resistance lebih tinggi.